Akhirnya, pertanyaan tentang mengapa Prabowo yang mesti terlibat bahkan memimpin lumbung pangan nasional ini dijelaskan  dengan lugas oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian.
Donny menjelaskan bahwa dalam konteks ini, pertahanan tak diartikan secara sempit.
"Pertahanan perlu diartikan secara luas, bukan cuma pertahanan dari ancaman bersenjata tapi juga ancaman non bersenjata. Seperti misalnya penyakit, kelaparan," kata Donny, Kamis (9/7/2020)
"Tapi sekali lagi, ini bukan mengambil tupoksinya Kementan. Apalagi ini cadangan strategis, artinya sesuatu yang strategis bagi ketahanan pangan kita, dan juga dimobilisasi oleh TNI untuk turut menggarap itu sebagai operasi militer selain perang," tambah Donny
Dua-duanya masuk akal, tetapi jika sudah dijelaskan dengan detail tentang pentingnya dipimpin oleh Menhan Prabowo, maka sebaiknya kebingungan ini diselesaikan, agar dapat bekerja secepatnya.
Ini baru Prabowo, bagaimana jika Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan yang ditunjuk? Wah, tentunya akan lebih ramai kebingungan yang terjadi.
Kedua, respon dari partai politik yang menganggap ini ujian bagi Prabowo dari Presiden. Â
Melihat penunjukkan ini secara politik membuat bermunculan berbagai pertanyaan, seperti apa skenario yang disiapkan Jokowi dalam narasi ini?
Komentar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) termasuk yang menarik, PKB menilai penunjukan Prabowo sebagai tugas khusus untuk menguji kinerjanya yang kerap bicara soal kedaulatan pangan.
"Mungkin ini tugas khusus yang diberikan sambil menguji kinerja Pak Prabowo mengingat Pak Prabowo senantiasa berbicara mengenai kedaulatan pangan," kata Ketua DPP PKB, Daniel Johan kepada wartawan, Rabu (8/7/2020).
Seperti "menagih janji". Dulu elu yang bilang tentang konsep kedaulatan pangan bla,bla,bla. Nah, inilah saatnya membuktikan. Bisa tidak, atau memang akhirnya hanya terbukti omdo.