China itu kan sudah lama diketahui berhasil melawan Corona. Lalu mengapa baru sekarang diucapkan selamat om Kim? Ini seperti Juventus juara Liga Champions tahun 1996, tapi baru diucapkannya 2020. Penggemar Juventus jangan tersinggung dulu, saya juga Juventini juga, ini hanya ungkapan memotivasi diri sendiri, ya…ya…cup..cup.
Ada dua hal menarik untuk memahami ini lebih jauh dan lebih serius, terlebih yang berkaitan dengan relasi antara Korea Utara dan China. Relasi yang dekat, bahkan dapat dikatakan intim.
Pertama, Beijing merasa bahwa Korut sangat penting untuk menjaga kebijakan strategis geopolitik mereka di kawasan Asia Timur dan sekitarnya.
Atau dalam kata lain, Korut adalah pion Beijing untuk menahan kepentingan politik lain yang berusaha masuk, baik dari Amerika Serikat, Jepang atau negeri drakor, Korea Selatan.
Maka jangan heran, China akan sedikit menarik diri ketika ada desakan agar Korut menghentikan proyek nuklir mereka.
Kedua, Beijing juga berkepentingan besar, siapa yang menjadi suksesor Kim Jon Un jika benar-benar sudah pergi jauh dan tidak kembali. Jauh sekaliii.
Salah satunya dengan memastikan tidak ada gejolak yang begitu besar terjadi di Pyongyang apabila berita meninggalnya Kim Jong Un itu memang benar.
Baca Juga : Tertipulah Kita Kim jong di Pabrik Pupuk adalah Palsu
Maksudnya begini. Di mata China, sosok yang paling tepat menggantikan Kim Jong Un adalah Kim Yo-Jung, adik perempuan Jong Un.
Tapi siapa yang tahu kan, apabila ada permainan level tinggi dengan intervensi dari negara lain untuk menyodorkan sosok lain dengan harapan membuat kekacauan di Pyongyang. Sesuatu yang biasa saya cermati terjadi sebagai sebuah konspirasi tingkat tinggi di negara-negara konflik
Artinya apa? Pesan misterius itu bukanlah pesan biasa. “Hello Xi Jinping, apa kabarmu? “Sehat-sehat kan?”. Hebat lho kamu,,sudah berhasil dst...” Lalu Xi Jinping membalas “ Tetap Semangat Un…”. Kan tidak begitu?