Pemerintah India membatalkan mengimpor alat tes virus corona (COVID-19) atau rapid test dari China. Tindakan yang menyulut kekecewaan pihak China, karena kesepakatan tersebut sudah dibuat sebelumnya, dengan jumlah mencapai sekitar setengah juta alat uji cepat.
Dari berbagai sumber berita, ada dua alasan India tidak jadi membeli rapid test dari China.
Pertama, India menilai alat tes buatan China tersebut sebagai alat yang tidak berkualitas dan cacat. Â Dikabarkan bahwa alat atau kit tes tersebut telah gagal dalam pemeriksaan kualitas oleh Dewan Penelitian Medis India (ICMR).
Kedua, India merasa bahwa India telah dirugikan secara finansial dalam transaksi tersebut. Disebutkan bahwa Pengadilan New Delhi menyatakan bahwa India telah diminta membayar lebih dari dua kali lipat dari biaya untuk mengimpornya.
Untuk kedua hal ini, pemerintah China telah berusaha memberikan klarifikasi melalui Juru Bicara Kedutaan Besar China di India, Ji Rong.
Ji Rong merasa ada asas ketidakadilan yang nampak ketika bicara kualitas karena prasangka telah dibuat sebelumnya tanpa konfirmasi dilakukan oleh keduanya.
"Kualitas produk medis yang diekspor dari China diprioritaskan. Tidak adil dan tidak bertanggung jawab bagi individu tertentu untuk menyebut produk China sebagai 'cacat' dan melihat masalah dengan prasangka awal," kata Ji Rong dilansir dari The Star, Rabu (29/4/2020).
Ji Rong juga menegaskan  bahwa kedua pihak telah memfokuskan bahwa alat tes tersebut telah memenuhi standar kualitas di China  dan telah divalidasi oleh otoritas India. Sehingga seharusnya tidak ada persoalan kualitas apalagi biaya.
Spanyol Juga Pernah Mempersoalkan Alat Rapid Test China
Belum ada titik temu antara India dan China soal alat uji cepat ini, hanya India bukanlah negara yang pertama mempersoalkan kualitas alat rapid test China ini, negara Eropa, Spanyol juga pernah bersuara yang sama.
Pada akhir Maret lalu, dilaporkan oleh Harian Spanyol El Pas bahwa Kementerian Kesehatan Spanyol juga disebut telah meminta perusahaan asal China untuk mengganti alat test kit mereka yang dikirim ke Spanyol.