" Itu hal yangtidak benar" kata Donald Trump. Soal ini, terlalu banyak penafsirannya. WHO sangat empuk pada China, atau ini karena Trump memang tidak suka China.
Soal berbaik hatinya WHO kepada China bahkan sampai dihubungkan dengan relasi istimewa antara Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros yang sebelumnya adalah Menteri Luar Negeri Ethiopia, disinyalir menjadi pemimpin WHO karena bantuan dari diplomat China.
"Para diplomat China telah berkampanye keras untuk orang Ethiopia itu (Tedros), menggunakan pengaruh keuangan Beijing dan anggaran bantuan yang tak jelas untuk membangun dukungan kepada Tedros di kalangan negara-negara berkembang." tulis media Amerika, The Times.
Tudingan ini diperkuat dengan data bahwa selama Tedros memimpin, aliran dana dari China mengalir deras.
Catatan pendanaan PBB menunjukkan bahwa  selama masa Tedros,  kontribusi yang dinilai untuk WHO oleh China juga telah meningkat secara signifikan. Dari sekitar 23 juta dollar AS (Rp 366 milliar) pada 2016 menjadi 38 juta dollar AS (Rp 605 milliar) pada 2019. China juga telah berkomitmen untuk pendanaan lebih lanjut sebanyak 57 juta dollar AS (Rp 907 milliar) pada 2020.
Berapa besar dana Amerika Serikat untuk WHO? Harus diakui tidak banyak negara mayor yang menjadi sumber dana WHO. Hanya China, AS, Rusia, Jepang, dan Jerman yang termasuk mayor menjadi donatur, dengan yang terbesar adalah AS. Pada tahun 2019 lalu, AS tercatat menjadi negara donor terbesar bagi WHO dengan menyumbang lebih dari 400 juta dolar.
WHO memang nampak dijepit dalam perkelahian dua gajah besar.
****
Sikap atau ancaman AS ini pernah dikomentari oleh WHO, melalui Tedros Adhanom Ghebreyesus . WHO meminta agar jangan ada kepentingan atau perseteruan politik dalam menghadapi Covid-19, setiap negara harus bersatu dan negara mayor seperti AS dan China harus memimpin.
"Mohon persatuan di level nasional, jangan gunakan COVID untuk poin politik. Kedua, solidaritas jujur di level global. Dan kepemimpinan jujur dari AS dan China," kata Tedros seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (9/4/2020).