Warga DKI Jakarta akhirnya mendapat Wakil Gubernur. Dalam Rapat Paripurna (Rapur) Pemilihan Wagub yang dilaksanakan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2020), wakil dari Gerindra, A Riza Patria terpilih menjadi Wagub DKI.
Dari pemilihan tersebut, Riza Patria unggul telak atas Nurmansjah Lubis dari PKS. Riza menang dengan perolehan suara sebanyak 81. Sedangkan Nurmansjah mendapat perolehan suara 17. Suara tidak sah sebanyak 2 dari 100 orang anggota dewan yang memberi suara.
Bukan saja warga DKI yang harus gembira, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga patut bergembira, setelah 19 bulan menjomblo pasca Sandiaga Uno memutuskan mengikuti Pilpres 2019, akhirnya Anies mendapat pendamping.
Tugas Anies selama ini memang tidak mudah dalam mengatur ibu kota berpenduduk lebih dari 9 juta orang tersebut. Persoalan banjir, macet dan segala kebijakannya tak pernah selesai-selesai, apalagi sekarang ketika Jakarta seperti menjadi episenster penyebaran wabah covid-19 di tanah air.
Akhirnya segala beban itu petjah saat dirinya menyampaikan data mengenai jumlah korban meninggal dunia yang harus dimakamkan sesuai protokol pemulasaran jasad pasien Covid-19 pada 30 Maret lalu. Suara Anies mendadak bergetar seketika.
Ruang politik riuh, sedikit gaduh. Ada apa di balik simbol "suara yang bergetar" Â itu. Ada dua pendapat dalam dua kemungkinan yang saling berhadap-hadapan, Anies sedang berbagi beban atau Anies sedang berpolitik. Di dua ruang inilah, kehadiran Riza Patria amatlah vital, dia bisa berkontribusi ke dalam keduanya.
Pertama, jika simbol "suara bergetar" Â Anies adalah untuk berbagi beban, kehadiran Riza dipercaya dapat memperingan beban tersebut.
Tugas berat yang kini sudah menanti Riza Patria adalah membantu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menangani pandemi coronavirus (Covid-19) di ibu kota.
Jika harus diurai, tugas itu mulai dari memastikan tenaga medis , infrastruktur rumah sakit termasuk APD harus tersedia di Jakarta dengan memadai. Anies tidak perlu bolak -- balik melakukan konfrensi pers dan mengurus hal-hal ini sendirian dia bisa berbagi dengan Riza.
Selain itu, strategi pelaksanaan jaring pengaman sosial juga sudah menunggu, dari data DKI, ada ratusan ribu orang yang akan mendapat bantuan sosial sebagai dampak dari pandemic Covid-19 di Jakarta. Riza dapat membantu Anies untuk memastikan ini dapat berjalan lancar.
Kedua, jika "suara bergetar" Anis adalah simbol pencitraan dirinya atau bersifat politis, maka kehadiran Riza bisa menjadi antithesis dari simbol-simbol semacam ini. Riza bisa menjadi penyokong namun disaat yang sama bisa menjadi "penjegal".
Kehadiran Riza bisa menjadi duta dari Gerindra untuk memastikan  misi Gerindra terlaksana ketika mengirimkannya untuk menjadi orang nomor dua di DKI Jakarta.
Secara jabatan, Riza adalah orang nomor dua, namun secara politik, Riza powerful di wilayah DKI dengan dukungan DPRD kepadanya. Jika misi Gerindra adalah mempersiapkan Riza untuk menjadi Gubernur DKI 2022 maka ini bisa berjalan dengan mulus.
Akan tetapi jika bicara Pilpres 2024, Riza sesekali butuh untuk melakukan tackle, karena banyak pihak yang berkepentingan untuk meloloskan Anies, sekalipun harus berhadap-hadapan dengan bos besar Gerindra, Prabowo Subianto.
Dari dua kemungkinan ini, kemungkinan nomor dua masih bersifat prediktif. Soal politik tak ada kawan atau lawan abadi yang ada adalah kepentingan abadi. Iklim politik dapat berubah secepat mungkin.
Artinya, bersama dengan warga Jakarta, kita perlu berharap pandemi covid-19 segera dapat ditangani ketika Anies sudah dibantu oleh Riza. Ini rasanya paling penting bukan saja bagi Jakarta tetapi bagi bangsa ini.
Semoga keduanya juga dapat bekerja sama dengan baik, sama seperti yang diharapkan Anies sesudah Riza dipastikan memenangi kontestasi wagub DKI Jakarta tadi pagi.
"Pemilihan, penghitungan suara sudah selesai, dan terpilih Bapak Ahmad Riza Patria. Saya mengucapkan selamat dan insya Allah nanti kami bisa bekerja sama dengan baik," kata Anies.
Ya, semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H