Semua ini nampak pas, karena Anies rasanya lebih senang menjadi "matahari" sendirian di DKI, sebuah strategi politik yang memang nampak jelas menjadi identitasnya.
Dalam konteks inilah, Riza Patria bisa dianggap sebagai momok dibandingkan menjadi sokongan dibandingkan apabila Nuharmansjah yang terpilih.
Alasannya bukan sekedar Gerindra yang lebih kuat dan fleksibel dari sisi politik dibandingkan PKS namun juga karena figur yang berbeda.
Di Gerindra, Riza Patria adalah juru bicara Gerindra. Gaya berbahasanya juga terkenal santun tetapi dengan kait mengait politik yang kental, dapat dikatakan sebelas dua belas dengan gaya berkomunikasi Anies.
Maka tak heran, ketika head to head dengan Nuharmansjah, calon PKS itu mengatakan bahwa "saya adalah seorang akuntan", sedangkan Riza Patria mengatakan bahwa "saya tahan dengan kritik". Dua model yang berbeda, dan mudah dimengerti secara politik.
Ini berarti, Riza Patria  bukanlah orang yang akan mudah untuk diatur oleh Anies dan tentu ada misi Gerindra yang besar ketika mengirimkannya untuk menjadi orang nomor dua di DKI Jakarta.
Dalam sebuah acara di Februari lalu, Anies mengatakan bahwa dirinya sudah kerap bertemu dengan Riza Patria. Ya, memang keduanya memang kerap bertemua apalagi  pernah berada dalam organisasi yang sama. Namun alangkah naif melihat pernyataan ini secara linear.
Menarik melihat cara pengamat politik Hendri Satrio mengomentari Anies yang mengatakan dirinya kerap bertemu dengan Riza Patria di berbagai acara ini.
Ada dua kemungkinan kata Hendri Satrio dari pernyataan Anies ini. Pertama, makna positif. Anies dinilai happy dengan keberadaan Riza. Â "Artinya si Mas Anies happy dengan keberadaan Pak Riza, kan bisa diartikan macam-macam," kata Hendri , Jumat (7/2/2020).
Kedua, makna negatif. Hendri menilai, pernyataan itu bukan berarti Anies menginginkan Riza sebagai pasangannya. Sebab, menurut dia, Anies akan lebih memilih wagub yang tak memiliki asa menjadi gubernur.
"Kalau kemudian anies bilang dia lebih sering ketemu, nah itu belum berarti bahwa Anies sudah menginginkan Riza Patria karena yang diinginkan Anies menurut saya adalah wakil gubernur yang save buat dia juga. artinya si wakil gubernur ini tidak ingin menjadi gubernur suatu saat nanti. Jadi Anies ini memilih wagub yang tidak punya asa begitu," ujar Satrio, pada  Februari lalu.