Hari kemarin, trending topic di jagat media sosial terutama twitter, hanya dipenuhi tiga nama, Luhut Pandjaitan, Said Didu dan Faisal Basri, mengejutkan karena menjadi lebih populer dari persoalan dunia global sekarang yakni pandemi covid-19.
Bukan hal positif, namun perseteruanlah yang menjadikan ketiga nama ini lebih populer. Kebetulan sekali nama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi porosnya dengan persinggungan dengan Said Didu dan Faisal Basri.
Perselisihan antara Said Didu disebabkan karena video wawancaranya di kanal Youtube dinilai menyudutkan  pihak Luhut.
Dalam video yang diberi judul 'MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG', Said Didu menyoroti persiapan pemindahan ibu kota negara (IKN) lalu mengatakan bahwa Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak 'mengganggu' dana untuk pembangunan IKN baru, dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.
Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan bahwa pihak Luhut keberatan dengan pernyataan tersebut.Â
"Saya ingin tegaskan bahwa tudingan yang disampaikan oleh Saudara Said Didu mengenai dana pembangunan IKN tersebut tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tidak pernah terjadi Menko Luhut menekan Bu Sri Mulyani terkait dana pembangunan IKN dan kami mempersilahkan siapa saja untuk membuktikannya," kata Jodi Mahardi, Jumat (3/4/2020).
Akhirnya, tanpa berlama-lama, pihak Luhut lalu memberi ultimatum kepada Said Didu dengan menuntut Said Didu untuk minta maaf  dalam jangka waktu 2x24 jam, jika tidak maka Said Didu akan dipidanakan.
"Bila dalam 2x24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," tambah Jodi Mahardi, Â
Belum genap selesainya "duel" Said Didu dengan Luhut, seperti laga smackdown, Faisal Basri juga masuk ke dalam ring. Basri yang dikenal sebagai seorang ekonom dan juga politikus tersebut melontarkan "serangan" ke Luhut melalui cuitan tajam terhadap Luhut di akun twitternya.Â
"Luhut Panjaitan lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19"
Belum terlalu jelas, apa maksud dari pernyataan Faisal Basri ini, namun beberapa media mencoba menghubungkannya dengan pernyataan Luhut sebelumnya bahwa Virus Corona tidak cocok dengan iklim Indonesia.