Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Faisal Basri Mengatakan Luhut Pandjaitan Lebih Berbahaya dari Virus Corona?

3 April 2020   22:23 Diperbarui: 3 April 2020   22:51 3348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Faisal Basri dan Luhut Pandjaitan I Gambar : Tribun

Belum reda berita tentang Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menuntut Said Didu untuk minta maaf karena penghinaan nama baik melalu video di kanal Youtube, kali ini potensi kejadian yang sama juga dapat terjadi setelah Luhut juga mendapat kecaman dari seorang Faisal Basri.

Faisal Basri yang dikenal sebagai ekonom dan politikus tersebut melontarkan pernyataan tajam terhadap Luhut melalui cuitan di akun twitternya demikian. 

"Luhut Panjaitan lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19," kicau Faisal lewat Twitter, Jumat (3/4).

Gambar : Twitter Faisal Basri
Gambar : Twitter Faisal Basri
Lebih lanjut pria bernama asli Faisal Batubara tersebut memberi saran agar Jokowi menyingkirkan Luhut dari kabinetnya. "Saya rasa Presiden harus menyingkirkan virus yang lebih berbahaya ini," ujar Faisal.

Mengapa Faisal mengatakan demikian? Dari penelusuran media, ungkapan Basri ini diduga dihubungkan dengan pernyataan Luhut tentang virus corona yang tidak sesuai dengan iklim Indonesia.

"Dari hasil modelling, cuaca Indonesia, ekuator ini panas, dan itu untuk COVID-19 enggak kuat," kata Luhut usai rapat dengan Jokowi melalui telekonferensi, Kamis (2/4).

Soal keuntungan cuaca di Indonesia inipun sempat disinggung Luhut dua hari sebelumnya yaitu pada  Selasa (31/3). Menurut Luhut, "Indonesia diuntungkan dengan temperatur tinggi pada April. Humidity (kelembaban) tinggi (mem)buat COVID-19 relatif lemah daripada di tempat lain."

Faisal Basri mungkin berani mengatakan demikian karena pernyataan Luhut bisa saja kontraproduktif dengan reaksi yang harus diambil pemerintah, apalagi penelitian bahwa virus Corona tidak tahan kepada panas belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Seperti yang dikatakan oleh tim peneliti Harvard Medical School bahwa virus corona tidak terlalu sensitif terhadap iklim wilayah. 

Selain itu, penularan SARS-CoV-2---virus penyebab COVID-19---di wilayah beriklim tropis seperti Guangxi dan Singapura menunjukkan bahwa suhu dan kelembaban udara yang tinggi tidak menyebabkan penularan virus corona menurun. Alasannya karena, corona lebih banyak menyebar lewat kontak antarmanusia, bukan udara.

Ini bisa berarti bahwa Basri mungkin merasa bahwa pernyataan yang tidak didasari oleh penelitian ilmiah ini malah lebih berbahaya dari virus Corona itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun