Aplikasi Zoom menjadi salah satu yang aplikasi yang paling diminati saat ini. Aplikasi ini memang sangat membantu dan menjadi pilihan banyak pihak untuk menggelar rapat online ketika praktik physical distancing ditetapkan di banyak negara untuk menghambat penyebaran wabah corona.
Bahkan politisi dan tokoh penting lainnya, termasuk Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menggunakannya untuk konferensi ketika mereka bekerja dari rumah, work from home.
Meskipun mudah digunakan atau user friendly, namun dalam beberapa hari ini isu tentang ketidakamanan penggunaan Zoom juga dipermasalahkan oleh banyak pihak.
Para pakar keamanan software mempertanyakan resiko keamanan (security) terutama soal privasi dan kenyamanan ketika menggunakan aplikasi karena fenomena Zoombombing yang terjadi saat ini.
Zoombombing adalah serangan yang dilancarkan hacker berupa gangguan dari luar yang membajak konferensi video dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian disertai ancaman
Salah satu yang tidak diinginkan namun terjadi saat zoombombing adalah ketika kita melakukan rapat secara online maka ada orang yang dapat masuk ke dalam jaringan kita  lalu mengacau dengan ujaran kebencian, rasialis, pornografi dan lainnya.
Merespon segala keluhan ini, maka pihak Zoom lalu memberi saran agar pengguna jangan mengupdate aplikasi sementara ini sembari aplikasi akan  diperbaiki selama 90 hari.
Oleh karena itu, Â lebih lanjut pihak Zoom lalu memberikan tips bagaimana agar aman dalam menggunakan aplikasi ini.
Inilah tips-tips tersebut, seperti dilansir dari cnet.com ;
1. Jangan gunakan ID kantor untuk rapat di Zoom. Gunakan ID khusus hanya untuk satu kali pertemuan. Soal ini, Â Zoom juga memberikan video tutorial untuk membuat ID rapat secara acak untuk keamanan yang lebih baik.
2. Aktifkan fitur "Waiting Room" sehingga dapat melihat siapa saja yang mencoba bergabung dalam rapat sebelum diizinkan untuk mengakses rapat online. Caranya: Account Management > Account Settings > pilih Meeting > lalu aktifkan Waiting Room.