Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pelajaran (lagi) dari dr. Djoko Judodjoko yang Meninggal karena Covid-19

22 Maret 2020   11:39 Diperbarui: 22 Maret 2020   11:47 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi tenaga medis, "perang" melawan covid-19 atau virus corona adalah sesuatu yang rumit. Menjaga pasien dari serangan musuh, tetapi dengan potensi diri sendiri juga sangat mudah dapat terpapar virus corona.

Karena itu saya setuju, bagi tenaga medis, mereka adalah garda depan, jikalau sampai meninggal, mereka adalah pahlawan.

Di tengah situasi tersebut, berita duka datang dari dunia medis. dr. Djoko Judodjoko, salah satu dokter yang bertugas di Rumah Sakit Bogor Medical Center (BMC), Jawa Barat, meninggal dunia. Menyedihkan karena dikabarkan bahwa Djoko meninggal diduga karena terinfeksi virus Corona (COVID-19), saat sedang  menangani pasien virus corona.

Pihak keluarga membenarkan kabar tersebut. Melalui adik ipar dr. Djoko bernama Pandu Riono, disebutkan bahwa dr. Djoko memang merupakan pasien suspect Corona dan meninggal dunia pada Sabtu (21/3) pukul 11.15 WIB di RSPAD Gatot Subroto.

Dari profilnya, dr. Djoko adalah dokter bedah senior dari Universitas Indonesia dengan segudang pengalaman. Selain memiliki ilmu bedah  yang didapatkan dari studi di  Jepang, Eropa maupun Amerika Serikat, dr. Djoko juga bertugas di beberapa rumah sakit ternama.

Situs alodokter juga mencatat, dokter Djoko juga merupakan dokter bedah yang berpraktik di Bogor Medical Center., selain itu almarhum memiliki beberapa pengalaman sebagai dokter bedah di Mayapada Hospital, Siloam Hospital, dan Elang Medical Center, Sentul, Bogor.

Tenaga Medis dan Pentingnya Perlindungan Pada Mereka

Meninggalnya dr. Djoko bukanlah yang pertama, dari catatan berbagai berita media.  dr. Djoko adalah dokter ketiga dan tenaga medis kesekian yang meninggal saat bertugas menangani pasien covid-19. Menjadi harus dipikirkan lagi, karena isu keterbatasan APD menjadi salah satu variabel alasannya. Hal ini perlu terus diseriusi untuk dicari jalan keluarnya dan terus belajar memperbaikai jika ada hal yang harus dirubah.

Tenaga medis memang adalah yang paling rentan atau beresiko  terpapar virus corona. Hal ini diakibatkan karena social distancing  tidak dapat diaplikasikan dengan sempurna pada mereka karena tugas mereka membuat mereka memiliki  kedekatan kontak dengan para pasien.

Hal ini disebabkan karena pekerja medis seperti dokter, perawat, hingga pegawai administrasi di rumah sakit akan menjumpai orang-orang dengan masalah kesehatan, dan tidak mungkin diliburkan padahal bisa meningkatkan risiko serangan penyakit pada diri mereka atau orang lain.

Dalam kasus meninggalnya para tenaga medis ini, salah satu yang dikeluhkan adalah perlindungan pada diri mereka sendiri. Sebenarnya para petugas  memiliki prosedur bagaimana untuk menjaga diri terhadap semua penyakit yang kemungkinan terjadi di tempat kerjanya, seperti di Puskesmas, Klinik maupun di Rumah Sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun