Pagi tadi saya sedikit geram setelah melihat kiriman video tentang virus Corona yang dikirim di grup WA keluarga. Bukan video hoaks, tetapi video lucu-lucuan atau video guyonan.
Saya deskripsikan sedikit tentang video tersebut. Video tersebut tentang  dua orang, wanita dan pria yang menggunakan masker dan bertemu di tangga, entah tangga kantor atau apartemen.Â
Ketika hendak berpapasan, keduanya menghindar cukup jauh, dan melakukan gerakan-gerakan yang memang lebay. Musik dan lagu yang menjadi latar belakang video tersebut sepertinya berbahasa mandarin.
Menurut saya, pesan dari video ingin mendeskripsikan bahwa upaya mencegah virus corona dengan  memakai masker, social distancing dan sebagainya adalah sesuatu yang lebay dan hanyalah sebuah guyonan.Â
Syukur, anggota grup yang lain juga tidak memberikan respon terhadap video tersebut, dengan ikut  berespon atau apalah, mungkin juga merasa video tersebut sesuatu yang garing, tak bermakna dalam situasi seperti ini.
Sekarang ini memang masih banyak orang yang berlaku serupa dan menurut saya menjadi tidak lucu bahkan menjurus menjadi sesuatu yang tidak bijak.
Saya lalu berusaha memahami gejala ini. Bagi saya, lelucon, humor atau apapun maksudnya tentu ada pesan dan tujuan di dalamnya.Â
Lelucon memang bertujuan untuk dapat menghilangkan stress. Ketika mendengar atau menyaksikan pertunjukan humor misalnya, maka segala macam beban, frustrasi dan keluh kesah dapat berkurang.
Jika tepat, humor itu adalah sebuah rekreasi yang dapat membuat tubuh menjadi lebih enak, suasana menjadi gembira sehingga jiwa kita tenang.
Mungkin saja maksud dari si pembagi video untuk mencairkan suasana yang dianggapnya terlalu serius atau tegang.Â
Apakah lelucon di atas seperti itu?