"Satu kata untuk Prabowo, istirahatlah. Prabowo memang punya peluang, punya pendukung, tetapi masa iya berkali-kali maju enggak memberi kesempatan pada yang lain" Adian Napitupulu. Politikus PDI Perjuangan.
Tak ada hujan tak ada angin, politikus PDIP Adian Napitupulu mengeluarkan pernyataan yang terkesan kontrovesial, yaitu meminta agar Prabowo Subianto agar beristirahat alias tidak mencalonkan diri lagi sebagai Presiden pada 2024 nanti.
Beragam alasan dikemukakan oleh Adian.
Mulai dari menganggap Prabowo sebagai capres yang selalu memiliki peluang tetapi pada akhirnya selalu kalah, Â sampai menyindir usia Prabowo yang sudah menua pada 2024 nanti.
Menurut Adian akan  lebih bijak  jika Prabowo memberikan kesempatan kepada yang lebih muda.
Pernyataan Adian ini mungkin terdengar biasa saja, jikalau situasi politik masih berada sebelum Pilpres 2019 usai, yaitu saat Prabowo menjadi kompetitor Jokowi, atau tidak dalam lingkaran atau kubu yang sama.
Namun, menjadi mengejutkan apabila pernyataan keras itu disampaikan saat ini, karena Prabowo sudah bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Bahkan pengamat politik memperkirakan bahwa konsekuensi dari bergabungnya Prabowo ke pemerintahan Jokowi adalah Prabowo akan didukung oleh kubu Jokowi pada pilpres 2024 nanti.
Hal ini mengundang pertanyaan, ada apa dengan Adian Napitapulu? Apa maksud dari pernyataan politik ini?Â
Untuk menganalisanya, saya pikir menarik untuk melihatnya dari tamsil sepak bola, yaitu melihat apa peran yang dimainkan oleh Adian saat ini dari kacamata sepak bola.
Melihat sepak terjangnya, maka saya cenderung melihat Adian sebagai Ball Winning Midfielder (BWM) atau gelandang perebut bola.