Kasus komentator bola yang dinilai melecehkan perempuan patut disesali dan amat disayangkan. Sepak bola seharusnya jauh dari hal-hal seperti itu.
Oleh karena itu, saya setuju jikalau ada tindakan lebih tegas daripada sekedar permintaan maaf dari si komentator maupun televisi yang menyiarkan.
Meskipun demikian, saya tidak akan lebih jauh membicarakan kasus ini dari sudut hukum.
Namun saya lebih memilih untuk bertanya, ada apa dengan komentator bola kita? Apakah ada penurunan kualitas dari komentator bola kita?
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya hanya akan berkomentar pendek, "saya merindukan komentator bola jaman Rayana Djakasurya".
Siapa Rayana Djakasurya?
Penggemar atau penikmat Liga Italia atau Seri A jaman 1990-an pasti akan mengingat nama ini.
Pada zaman itu, Rayana menjadi komentator yang banyak menyita perhatian penonton bahkan dinantikan kehadirannya.
Rayana memang selain menjadi komentator juga adalah seorang kontributor  yang sering melaporkan preview pertandingan langsung dari Italia.
Jika sudah berada di studio RCTI, Â saat itu Rayana kerap bersanding dengan host Andi Darussalam.
Saya termasuk yang tidak ingin ketinggalan jika Rayana sudah tampil berbicara dengan melaporkan langsung dari Italia maupun saat duduk di studio.