Saya termasuk orang yang gampang panik, namun terus belajar untuk tidak nampak bodoh menghadapi situasi sekitar.
Di grup WA, ketika ada beberapa orang yang karena paniknya menyebarkan berita hoax, saya lantas menangkalnya dengan memberikan argumentasi bahwa berita itu hoax dan bisa berbahaya jika dipercaya banyak orang.
Bagaimana sih cara bersikap  dalam kepanikan sekitar namun tidak tampak bodoh?
 Jika hal itu berkaitan dengan respon terhadap informasi maka kita bisa belajar dari respon pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.
Saat melakukan konferensi pers seusai pertandingan antara Liverpool melawan Chelsea (Rabu, 06/03/2020) di ajang Piala FA, Jurgen Klopp diberikan pertanyaan oleh wartawan berkenaan dengan Virus Corona.
Lalu Jurgen Klopp menjawab demikian.
"Satu hal yang tak saya suka dalam hidup, pendapat seorang manajer sepak bola adalah penting untuk hal yang sangat serius sepert ini," kata Klopp.
"Kita harus membicarakan hal-hal dengan cara benar, bukan seseorang tanpa pengetahuan seperti saya.Â
Mereka yang punya pengetahuan akan membicarakan hal ini dan mengutarakannya kepada orang-orang lain, apakah keadaan akan baik-baik saja atau tidak," lanjut pria asal Jerman tersebut. Â
"Bukan seorang manajer sepak bola. Saya tak mengerti ini." "Politik, virus corona, kenapa saya? Saya memakai topi bisbol dan tak bisa bercukur dengan benar. Saya khawatir seperti semua orang lain. Saya tinggal di planet ini dan ingin semuanya aman dan sehat, saya mendoakan semua orang yang terbaik, tentu saja. Namun, opini saya tentang virus corona tak penting," tegas pria berusia 52 tahun ini.
Poinnya seperti ini. Klopp ingin mengingatkan bahwa jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup apalagi berkaitan dengan isu vital seperti Corona , mending bersikap diam dan memilih membicarakan hal yang lebih dikuasai atau dimengerti.
Klopp juga ingin mengatakan bahwa ada isu yang pantas direspon oleh semua orang tetapi juga ada isu yang harus didiamkan saja, daripada membuat opini menjadi berkembang dengan liar di tengah publik.