Nama Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty menjadi amat populer. Sayangnya bukan karena sepak terjang KPAI bersama Sitti yang positif di mata masyarakat, namun karena kontroversi, yang terjadi karena  Sitti mengatakan bahwa  'wanita berenang bersama pria bisa hamil'.
Sudah cukuplah membahas 'wanita berenang bersama pria bisa hamil' karena publik hanya bisa mendapati bahwa kecacatan logika terjadi dimana-mana.
Kabar baiknya adalah setelah pernyataannya menjadi kontroversi  dikritik sana sini, Sitti akhirnya meminta maaf. Â
Paling tidak ada tiga hal yang terangkum dalam  permintaan maaf Sitti; Pertama, meminta maaf karena memberikan statemen yang tidak tepat. Kedua, menyatakan bahwa statemen tersebut adalah statemen pribadi saya dan bukan dari KPAI dan dirinya  mencabut statemen tersebut. Ketiga,  memohon kepada semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lebih jauh atau malah memviralkannya.
Permohonan maaf Sitti adalah jalan terbaik yang diambil olehnya. Gelombang kritik terus berdatangan, bahkan seperti hendak mengatakan bahwa permintaan Sitti tidaklah cukup, bahkan sebagian publik berpandangan bahwa Sitti sebaiknya dipecat.
Alasannya beragam. Sebagai tokoh publik, Sitti seperti menyebarkan hoaks dan menunjukan wawasan yang sempit atau kurangnya pengetahuan.
Padahal pengetahuan tentang reproduksi yang berkaitan dengan kehamilan dan tumbuh kembang anak adalah hal sangat mendasar, yang harus dikuasai seseorang yang menjabat sebagai komisioner KPAI.
Bagaimana mungkin seorang yang dipercaya untuk memberi masukan atau menjadi ruh dari sebuah gerakan ternyata memiliki pengetahuan yang amat terbatas dan menyedihkannya menyampaikan pengetahuan yang berasal dari sumber pengetahuan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya, pernyataan kontroversial Sitti mengakibatkan kekuatiran, meski kebanyakan berakhir dengan meme yang kocak.
Kuatir mandi di kolam renang yang bercampur pria dan wanita. Kuatir hamil tanpa tahu siapa yang menghamili karena keramaian di kolam renang. Lalu ada yang menyindir dengan mengatakan bahwa salah satu alasan olahraga renang dipisah pria dan wanita karena takut kehamilan terjadi. Gila kan?
Salah ucap biasa, namun cara berpikir yang menghasilkan teori yang terlalu gampang diungkapkan ke masyarakat tanpa cross dan ricek mestinya diberikan hukuman, sebagai sebuah efek jera.