Rilis terbaru dari survei Indo Barometer menyatakan bahwa  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menjadi saingan terberat Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, apabila keduanya maju pada Pilpres 2024.
Prediksi dalam survei ini dilakukan dengan mengadu nama Prabowo dengan sejumlah nama potensial sebagai capres di Pilpres 2024. Â Hasilnya, Anies menjadi lawan terberat Anies nantinya.
Hasilnya sebagai berikut; elektabilitas Prabowo berada pada angka 41,4 persen dan Anies 23,3 persen dan sebanyak 35,2 persen responden tak menjawab dan menyatakan tidak tahu.
Bagaimana melihat atau menilai hasil survei ini?
Sebenarnya survei ini tidak jauh dari pengamatan publik, terlebih paska periode kedua Jokowi. Publik melihat kedua tokoh ini adalah sosok yang memiliki daya tarik untuk pemilih nantinya.
Prabowo menjadi kandidat yang masih kuat secara basis suara karena terlibat aktif dalam konstelasi pilpres 2019. Artinya, Prabowo masih memiliki basis pemilih fanatik yang cukup banyak.
Anies memiliki jalannya sendiri. Meskipun tidak terlibat secara aktif dalam konstelasi pilpres 2019, namun Anies tetap mengundang perhatian. Slogan "Gubernur rasa presiden" membuat nama Anies populer, minimal di kalangan pecintanya.
Apalagi Anies juga amat dekat dengan gerakan reuni 212 yang membuatnya dirinya dianggap juga memiliki masa pendukung fanatik. Makanya tak heran, nama Anies menjadi salah satu calon kuat cawapres Prabowo, sebelum Sandiaga Uno dipilih karena kekuatan finansialnya.
Artinya, memang akan sedikit aneh dari survei ini melihat Prabowo nampak harus bersaing meraih kursi presiden dengan Anies nantinya karena keduanya dianggap pernah satu kubu.
Apalagi ketika HUT Gerindra kemarin, Prabowo juga mengatakan hati Anies ada untuk Gerindra. Sebuah pernyataan politik yang nampak bersayap untuk diartikan.
Politik memang cair. Banyak momen yang memang merubah peta perpolitikan sekaligus posisi Prabowo dan Anies.