Publik dunia kagum tentang bagaimana cara China berespons terhadap wabah Virus Corona yang terjadi, khususnya soal kesiapan infrastruktur.
Salah satunya dengan bagaimana cepatnya Rumah Sakit Huoshenshan, yang khusus dibangun untuk penanganan Corona di Wuhan, Provinsi Hubei. Â
Proses desain Rumah Sakit Huoshenshan tersebut rampung pada 24 Januari 2020 dengan  mobilisasi mesin dan peralatan konstruksi serta dimulainya pembangunan fisik secara resmi sehari setelahnya, yakni pada 25 Januari.
Tanggal 29 Januari kerangka kerja untuk lebih dari 300 kamar prefabrikasi mulai dipasang. Sementara instalasi fasilitas medis dilakukan pada Sabtu (1/2/2020), termasuk instalasi teknologi canggih, terutama untuk komunikasi dan mobilisasi peralatan kesehatan serta obat-obatan.
Secara keseluruhan, pembangunan rumah sakit darurat berkapasitas total 1.000 ranjang itu berlangsung kilat, hanya 10 hari, dan pada  4 Februari 2020 Huoshenshan  sudah secara resmi mulai menerima pasien.
***
Di tengah kekaguman proses tersebut, ada fakta menarik yaitu tentang sosok Profesor Huang Xiqiu, sang arsitek Huoshenshan terkhususnya bagi Indonesia.
Pada Kamis (6/2/2020), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chuying mengtakan bahwa  Huang Xiqiu lahir dan dibesarkan di Indonesia.
"Profesor Huang lahir di Indonesia dan dibesarkan China. Dia mengaku sangat menghargai arsitektur medis dan telah membuat kontribusi penting dalam upaya kita bertempur melawan virus SARS dan epidemi virus corona ini," kata Hua dalam jumpa pers rutin di Beijing pada Kamis (6/2).
"Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda karena memperhatikan hal detail ini. Kami percaya bahwa Tuan Huang juga menyimpan kenangan indahnya tentang Indonesia," tambah Hua.
Berdasarkan laporan sejumlah media, Huang lahir di Jember, Jawa Timur, sekitar 79 tahun lalu.  Jejak pendidikan  Huang Xiqiu menunjukan bahwa dirinya adalah alumni dan pernah menempuh pendidikan dasar di Sekolah Tionghoa Chung Hua School di Jember, Jawa Timur.