Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asal-usul Bulan Februari dan Simbolisme Perubahan

1 Februari 2020   12:04 Diperbarui: 1 Februari 2020   12:16 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang anda rasakan ketika memasuki bulan Februari ini? Bagi yang berulang tahun tentu saja senang karena ini waktunya bersukacita karena akan menemui hari teristimewanya.

Selain itu, bagi yang mempunyai pacar atau tidak jomblo, pasti akan merasakan hal yang sama. Bulan ini dikatakan sebagai bulan kasih sayang, dimana ada hari Valentine yang dirayakan bersama orang terkasihnya tersebut.

Namun tak sedikit juga yang mungkin merasa biasa-biasa saja memasuki bulan ini. Bahkan ada yang menggerutu, "Ah, sudah Februari saja".

Bagaimanapun dalam kacamata waktu, Februari harus dijalani, mau tidak mau, suka tidak suka. Jika demikian, mungkin alangkah baiknya menikmati bulan yang ditilik dari perspektif sejarah dapat dikatakan sebagai bulan yang istimewa ini.

Jika menilik pada sejarah---penentuan sistim kalender, Februari dan juga Januari sebenarnya bukan dua bulan awal. Pada awalnya, bulan pertama adalah Martius atau Maret.

Baru sejak tahun raja kedua Romawi yaitu Numa Pompilius, Januarius atau Januari dan Februarius atau Februarius  dimasukan sebagai bulan pertama dan kedua dalam sebuah sistem kalender.

Perubahan tersebut menyebabkan setahun terdiri dari 354 hari dan menjadi seperti sekarang ketika pada 46 Sebelum Masehi Julius Caesar menyempurnakan jumlah hari dalam setahun dengan menghilangkan intercalaris atau sebuah perhitungan dalam kalender.

Darimanakah asal kata Februari tersebut?  Ada dua pemahaman yang dapat diberikan dan sebenarnya saling berkaitan.

Pertama, nama Februari sendiri berasal dari nama dari sebuah festival di Romawi yaitu Februa yang merupakan sebuah festival untuk penyucian.

Festival ini memiliki usia yang sudah sangat tua dan biasa diadakan pada hari ke-15 di bulan tersebut. Nama Februa sendiri mengacu pada salah satu suku kuno yang bertempat di Romawi yaitu suku Sabine.

Kedua, Februari berasal dari nama Februus yang adalah dewa penyucian dalam mitologi Etruria. Bulan suci bagi dewa Februus adalah Februarius (atau Februa), dan untuk menghormatinya diadakalnah festival penyucian seperti yang dikatakan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun