Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bunga Bakung dan Pertaruhan Nama Baik Helmy Yahya

30 Januari 2020   17:22 Diperbarui: 30 Januari 2020   17:28 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: ANTARA

Ada kisah yang menarik saat Eks Direktur Utama (Dirut) TVRI  Helmy Yahya hadir pada rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi I, Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).  

Saat memasuki Ruang Rapat Komisi I, Helmy Yahya mendapatkan rangkaian bunga bakung. Bunga bakung tersebut diberikan oleh karyawan TVRI, sebagai simbol atau bentuk dukungan moral kepada pria berusia 56 tahun ini.

Ketua Presidium Komite Penyelamatan TVRI Agil Samal menjelaskan makna dari bunga bakung ini. "Bunga lily putih atau bakung putih ini melambangkan kesucian, kemurnian, ketulusan, kemuliaan, pengabdian sekaligus persahabatan," kata Agil.

Helmy terlihat dikuatkan dengan dukungan ini. Saat melakoni tanya jawab dengan para anggota Komisi I, Helmy dengan lugas menjelaskan posisinya sekaligus perspektifnya terhadap kisruh yang terjadi antara dirinya dengan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI.

Helmy mulai menjelaskan tentang tayangan Liga Inggris dan bulutangkis yang luar biasanya bisa ditayangkan di TVRI namun dikecam oleh pihak Dewas.

Untuk kesekian kalinya Helmy memberikan alasan "keberanian" membeli hak siar kedua siaran ini. Helmy menilai tayangan-tayangan ini adalah hiburan utama masyarakat Indonesia, dan TVRI bagai mendapat rejeki karena tayangan tersebut didapatkan dengan harga yang sangat murah.

"Hiburan yang sangat digemari di Indonesia ini adalah badminton dan sepak bola, dan kami mendapatkan, katakan rejeki anak soleh mendapatkan kesempatan tayangkan Liga Inggris dengan harga yang sangat murah ya saya buka saja harganya cuma 3 juta dollar, 1 juta dollar itu komitmen diambil iklannya, kami cuma bayar 2 juta dollar," ujar Helmy.

Soal TVRI yang dikuatirkan Dewas TVRI akan berpotensi gagal bayar seperti Jiwasraya terkait penayangan Liga Inggris, Helmy juga membantah dan  mengatakan TVRI dan Jiwasraya merupakan dua hal yang sangat berbeda.

"PNBP TVRI itu sekitar Rp 150 miliar kami boleh ambil Rp 120 miliar, kalau hanya akan membayar Liga Inggris seharga 2 juta dollar, kecil itu, pasti kami bisa bayar. Kalau dianggap kami gagal bayar seperti Jiwasraya, Masya Allah, sungguh dua perbandingan yang sangat berbeda. Jiwasraya itu gagal bayar, kami tunda bayar," tutur Helmy.

Kedua hal ini adalah bagian mayor dari tuduhan Dewas tentang kinerja Helmy di TVRI sehingga mengakibatkan dirinya dipecat. Sekali lagi, Helmy kembali memberikan penjelasan yang jelas bahwa tak   ada yang keliru dari kebijakan direksi tersebut.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun