Kedua, dari jajaran direksi, selain mumpuni, para direksi adalah para profesional yang diharapkan dapat mengangkat Garuda dari keterpurukan setelah skandal skandal penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Sang Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru Irfan Setiaputra mempunyai pengalaman yang dianggap cukup untuk membangun Garuda.
Dalam jejak leadershipnya,  Irfan pernah menjadi  direktur utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) periode Maret 2009 hingga Juli 2012 saat Sofyan Djalil menjadi Menteri BUMN.
Lalu Irfan menjadi CEO PT Cipta Kridatama pada rentang Juli 2014 hingga Mei 2017. Irfan juga pernah diangkat sebagai COO ABM Investama Tbk PT (ABMM) dari Mei 2015 hingga Mei 2016.
Selanjutnya, Selain itu alumni Sarjana Teknik Informatika ITB angkatan 1989 yang berusia 55 tahun ini, pernah menjadi President Director & CEO Reswara Minergi Hartama pada Mei 2017 hingga Desember 2017. Posisi Irfan saat ini adalah CEO Sigfox Indonesia, pengelola jaringan Internet of Things (IoT) sejak Februari 2019 lalu.
Segudang pengalaman yang diharapkan dapat membuat Irfan menjadi transformator Garuda menjadi lebih baik. Meski Erick Thohir mengingatkan bahwa sistim yang bersih adalah kunci dari pembaharuan yang akan dilakukan.
"Saya harap Pak Irfan Setiaputra bisa menjalankan amanah dengan baik, mengikuti prinsip Good Corporate Governance dan bisa membawa Garuda lebih baik lagi," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/1/2020).
Menemani Irfan, Erick menunjuk  Dony Oskaria, yang juga seorang profesional yang menjabat sebagai dirut di berbagai anak usaha CT Corp.  Dony sebenarnya sudah menjadi anggota Dewan Komisaris Garuda sejak akhir 2014.
Jajaran direksi lainnya, yaitu Tumpal Manumpak Hutapea selaku Direktur Operasi, Rahmat Hanafi Direktur Teknik, Ade R Susardi Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan Teknologi Informasi.
Lalu ada, M Rizal Pahlevi yang menjabat sebagai Direktur Niaga dan Kargo. Fuad Rizal, yang sempat menduduki kursi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Garuda kembali ke kursi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Sementara, Direktur Human Capital dijabat oleh Aryaperwira Adileksana.
Menunjuk sosok profesional, sosok pupuler dan wakil dari pemegang saham membuat formasi baru di Garuda rekaan Erick ini dapat disebut amat solid.