Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Naturalisasi, Senjata atau Bumerang Anies Baswedan untuk Jadi Calon Presiden 2024?

6 Januari 2020   07:03 Diperbarui: 20 Januari 2020   05:17 2776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali di Anies Baswedan, sebenarnya Anies bukanlah tanpa prestasi. Dalam menilai dua tahun kepemimpinannya, di Oktober kemarin, pihak Anies mengklaim telah berhasil mewujudkan Jakarta dengan wajah baru.

"Seluruh program yang telah dan akan dijalankan selama dua tahun ini bertujuan untuk mewujudkan 'Wajah Baru Jakarta' yang berbakti, berhati, berkolaborasi dan merangkul," kata Anies Baswedan.

Ada beberapa program yang dibanggakan, antara lain revitalisasi Trotoar. Selama dua tahun berjalan, Pemprov DKI Jakarta sudah merevitalisasi trotoar sepanjang 134 kilomoter, angka yang terus bertambah karena Pemprov DKI Jakarta sudah menargetkan penambahan revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta telah mencanangkan program 60 Taman Maju Bersama (TMB) sejak tahun 2017 sampai tahun 2019. Total target 200 Taman Maju Bersama hingga tahun 2022.  "Adapun prinsip dari TMB ini adalah kolaboratif, ramah anak dan multifungsi," ujar Anies soal taman bermain ini.

Persoalannya, keberhasilan-keberhasilan ini jauh dari harapan publik, apalagi berkaitan tentang masalah besar di Jakarta yaitu sampah, macet ataupun banjir.

Bukankah persoalan itu juga dialami oleh gubernur periode sebelum-sebelumnya? Ya, benar, tetapi memang warga mungkin berharap lebih karena janji kampanye Anies terlihat menarik, indah romatis salah satunya ketika menjanjikan program naturalisasi sungai.

Sebuah ide yang dicetuskan Anies saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu Anies dengan berapi-api menolak pendekatan penyelesaian banjir ala Ahok atau BTP yang mengusung normalisasi.

Anies menganggap program normalisasi bukanlah sebuh program yang bersahabat karena penggusuran permukiman di bantaran sungai dan warga dipindahkan ke rumah susun.

Selain itu, daerah aliran sungai itu lalu dilebarkan dan dibeton demi menampung limpasan air dari daerah hulu saat musim hujan.

Anies menolak normalisasi, Anies menawarkan program naturalisasi di mana lebih ramah tanpa pembetonan dan dapat menghidupkan ekosistem sungai dan waduk. Selain itu, Anies menggunakan kata menggeser warga bukan kejam dengan menggusur. Romantis terdengar.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun