Tak mau berlama-lama membahas debat, doktor teknik sipil lulusan Universita Colorado ini lantas bergerak cepat untuk membentuk tim khusus dari kementriannya. Sejumlah 280 pegawai KemenPUPR diterjunkan ke 180 titik banjir menurut data BPNB. Â Basuki memberikan tenggat waktu selama dua hari hingga timnya dapat menelusuri penyebab banjir besar di kawasan Jabodetabek.
Di tengah penanganan banjir besar yang merendam Jakarta dan sekitarnya, silang pendapat antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan  mendapat sorotan khusus dari berbagai media.
Seperti yang diketahui, keduanya berbeda pandangan khususnya soal program normalisasi Sungai Ciliwung. Â Â
Jika Anies menganggap bahwa skema normalisasi Ciliwung  yang dilakukan pemerintah pusat tak efektif meredam banjir Jakarta, sebaliknya Basuki menganggap bahwa kawasan yang belum dinormalisasi mengalami banjir sedangkan sepanjang 16 km yang sudah purna aman dari luapan air.
Di tengah silang pendapat tersebut, Anies mengeluarkan pernyataan yang dianggap kontroversial oleh beberapa pihak yaitu siap mengajak debat seusai penanganan banjir selesai.
Beberapa pihak menilai, pernyataan itu terlalu berlebihan bahkan dianggap sebagai bentuk baper dari seorang Anies.
Akan tetapi dari sudut berbeda, debat, ataupun diskusi sah-sah saja, lagian sebagai seseorang dengan latar belakang akademisi dan pandai menata kata, Anies merasa pantas untuk menjelaskan maksudnya di waktu yang khusus.
Simak Tulisan :  Apakah Anies "Baper" Menghadapi Kritik?
Sebenarnya sudah hampir selesai, tetapi kemarin giliran Basuki yang berhasil dipancing wartawan untuk mengomentari ajakan debat dari Anies.
Di tengah wawancara di Kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Jumat, (3/1/2020), Basuki mengeluarkan pernyataan menarik, soal pendapat Anies dan soal ajakan debat.