Jika dilihat dari poin di lapangan, Â kemenangan Bianca Andranescu atas Serena Williams 6-3, 7-5 nampak terlihat mudah.
Akan tetapi, siapa pun yang menyaksikan pertandingan tersebut secara langsung pasti mengiyakan bahwa tekanan dari penonton tuan rumah di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, AS yang menginginkan si pujaan, Serena menjadi juara begitu hebatnya membuat pertandingan itu tak mudah bagi wanita cantik asal Kanada tersebut.
Bianca harus bertahan kuat mendengar teriakan dari sekitar 20 ribu penonton yang terus berteriak memberi dukungan bagi Serena selama 99 menit pertandingan. Maka pantas saja seusai pertandingan, Bianca mengatakan bahwa hal yang paling menantang baginya adalah dukungan penonton untuk Serena.
"Pastinya penonton, Saya tahu kalian ingin Serena menang, jadi saya minta maaf. Bisa diprediksi kalau Serena akan memberi perlawanan. Dia sudah melakukan itu berkali-kali. Itulah kenapa dia seorang juara sejati di dalam dan luar lapangan." Ujar Bianca.
Kekuatan mental Bianca memang luar biasa, tidak ada yang menyangka bahwa itu mampu dilakukan oleh seorang wanita muda asal Kanada yang baru berusia 19 tahun. Akan tetapi orang terdekat Bianca mafhum bahwa hasil ini adalah sebuah proses dari keringat dan bahkan air mata.
Bianca memulai musim ini dari titik yang bisa dikatakan di bawah. Musim 2018 diakhiri Bianca di peringkat 178 dunia. Di awal musim 2019, Â Bianca perlahan-lahan memperbaiki peringkatnya menjadi 152 dunia.
Soal Grandslam, mungkin bagi Bianca itu hanya baru sekedar mimpi. Tahun lalu babak utama grandslam tidak pernah dijejaki wanita yang lahir pada 16 Juni 2000), di Mississauga, Kanada. Di AS Terbuka 2018, Bianca gagal lolos dari babak kualifikasi AS Terbuka 2018.
Mungkin karena tidak pernah membayangkan, ada sebuah cerita lucu tentang Bianca yang saat baru berusia 16 tahun, membuat sendiri sebuah cek palsu dengan nominal hadiah uang US Open tahun tersebut. Bianca merasa tidak akan pernah meraih hadiah sebesar itu.
Namun itulah hidup, mimpi dapat menjadi kenyataan bagi siapa yang menghidupi mimpi itu dengan kerja keras.
Di awal tahun 2019, Bianca cukup mencuti perhatian publik tenis dunia saat  berpartisipasi di ASB Classic di Auckland, Selandia Baru.  Caroline Wozniacki dan  Venus Williams dua petenisi senior yang diunggulkan berhasil dikalahkannya.