Untuk pertama kalinya, Bianca menembus final pertamanya di turnamen WTA, sayang, Bianca harus puas menjadi runner-up seusai kalah dari juara bertahan, Julia Goerges. Bianca tak patah arang, baginya kegagalan bagai sebuah kesuksesan yang tertunda.
Perlahan, Bianca berhasil menapaki mimpinya. Untuk pertamakalinya, Bianca tampil di babak utama turnamen dengan label grandslam, yakni Australia Terbuka. Namun, lagi-lagi, langkah Bianca hanya sampai babak kedua setelah dikalahkan unggulan ke-13 Anastasija Sevastova.
Berkahnya, Bianca sudah mulai mendekati 100 besar dunia dengan  naik ke peringkat 106.
Seperti merasa diri belum bisa bersaing di level atas, Bianca memilih bermain di turnamen level bawah WTA di Newport Beach Open dan  Meksiko Terbuka. Syukur, Bianca meraih prestasi bagus, di Newport, Bianca menjadi juara sedangkan di Meksiko, Bianca meraih tiket semifinal.
Bianca menembus 100 dunia di awal maret dengan masuk ke peringkat 60 dunia.
Andreescu benar-benar mencuri perhatian di Indian Wells yang digelar pada bulan Maret. Di salah satu turnamen tingkat atas WTA itu, Bianca berhasil menjadi juara setelah mengalahkan juara grand slam, Angelique Kerber, dengan skor 6-4, 3-6, 6-4 di babak final untuk meraih gelar terbesar di sepanjang kariernya.
Mental Bianca sempat drop karena setelah itu, dia mengalami cedera di bahu kanannya. Turnamen grandslam seperti Perancis Terbuka dan Wimbledon harus dilewatinya karena masuk dalam mas pemulihan.
Ujian itu memperlihatkan karakter pejuang Bianca sebenarnya, dia tidak mau menyerah.
DI bulan Agustus, Bianca kembali terjun ke lapangan dengan bermain di tanah kelahirannya Kanada, Â di turnamen bertajuk Rogers Cup. Semangat dan kondisi fisik yang baik membuat Bianca dapat melaju ke final, Â lawan Bianca adalah Serena Williams.
Sayang di final, pertandingan tidak dapat diselesaikan karena Serena mengundurkan diri karena mengalami cedera. Bianca mendapat gelar kedua , dan bersiap terjun ke AS Open 2019 di peringkat 24 dunia.