Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Merayakan Hari Kakek Nenek

8 September 2019   09:43 Diperbarui: 8 September 2019   10:10 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi : Gransnet

Selamat Hari  Kakek Nenek

Hari Minggu ini, tanggal 8 September 2019 adalah hari Kakek Nenek nasional di Amerika Serikat. Meskipun tidak seluruh negara merayakan hari raya ini, namun karena negara-negara besar seperti Amerikan Serikat, Inggris, Jeman, Australia, Italia termasuk yang merayakannya, maka gaung dari peringatan hari ini cukup besar terasa.

Soal penanggalan kapan hari raya ini akan dirayakan dapat dijelaskan dari bagaimana Amerika Serikat merayakan Hari Kakek Nenek Nasional di negara Paman Sam tersebut.

Di sana, hari raya ini jatuh setiap tahun pada hari Minggu pertama setelah Hari Buruh.

Nah, karena hari buruh itu di September, maka hari minggu sesudah hari buruh, dianggap sebagai hari Kakek Nenek. Tahun ini artinya berada tepat di tanggal 8 September.

Bagaimana sejarah hari ini dirayakan? Inspirasi dari  Hari Kakek Nenek ini berasal dari seorang nenek di Amerika Serikat bernama  Marian McQuade pada tahun 1970-an. Marian menyoroti penderitaan para lansia yang kesepian di panti asuhan.

Marian  ingin agar ada perhatian lebih dari anak-anak, dan cucu-cucu terhadap kakek maupun nenek mereka.

Bukan itu saja, Marian McQuade ingin pada Grandparents Day tersebut adalah sebuah hari keluarga yang dinantikan. Dia membayangkan keluarga menikmati pertemuan kecil, pecakapan secara pribadi antar mereka, bahkan mungkin reuni keluarga, atau dapat berpartisipasi bersama dalam sebuah komunitas.

Artinya, Hari Kakek Nenek Nasional memberikan kesempatan untuk secara terbuka menegaskan identitas dan pentingnya kakek-nenek, bahwa mereka yang ketika lansia dilupakan, telah memainkan peran penting dalam keluarga.

Petemuan dalam Hari Kakek Nenek ini akan diingat karena adanya inspirasi yang diceritakan; saling berbagi harapan, impian, dan nilai-nilai; dan memberikan contoh untuk generasi masa depan.

Kampanye Marian McQuade dan didukung oleh suaminya Joseph L McQuade akhirnya didengar pemerintah.

Pada bulan Februari 1977, para senator di Amerika memperkenalkan resolusi bersama kepada senat yang meminta presiden untuk mengeluarkan keputusan bahwa setiap tahun yang ditetapkan pada hari Minggu pertama bulan September setelah Hari Buruh setiap tahun sebagai 'Hari Kakek Nenek Nasional'.

Tak Sampai disitu, Presiden Jimmy Carter pada tanggal 3 Agustus 1978, akhirnya mengeluarkan maklumat bahwa Hari Kakek Nenek akan dirayakan sebagai Hari Raya Nasional dengan menetapkan tiga tujuan untuk Hari Kakek Nenek Nasional tersebut :

1. Untuk menghormati kakek-nenek.

2. Untuk memberi kakek-nenek kesempatan untuk menunjukkan cinta untuk anak-anak anak-anak mereka.

3. Untuk membantu anak-anak menjadi sadar akan kekuatan, informasi dan bimbingan yang dapat diberikan oleh orang tua dan kakek nenek mereka selama hidup.

Setelah itu kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan dalam hari tersebut terus berkembang. Biasanya anak-anak pad ahari tersebut akan belajar tentang sejarah keluarga, dan hirarki keluarga dengan membuat pohon keluarga.

Selain itu, momen tersebut juga dimanfaatkan oleh banyak keluarga untuk menghabiskan waktu bersama mendengarkan cerita-cerita dari kerabat yang sudah lanjut usia. Berbagai kegiatan yang akhirnya menjadi kegiatan rutin dari beberapa panti jompo untuk mendorong keluarga dan untuk memperhatikan para lansia di tempat tersebut.

Di Indonesia gaung tentang hari Kakek Nenek tidak terlalu terasa, dan juga tidak dirayakan. Tetapi ada beberapa hari raya yang dapat digunakan untuk paling tidak memaknai pesan-pesan dari Hari Kakek Nenek.

Seperti Hari Lansia Nasional yang dirayakan setiap tanggal 29 Mei, lalu Hari Ibu pada tanggal 22 Desember dan Hari Ayah pada 12 November. 

Hari-hari tersebut dapat digunakan sebagai peringatan pentingnya orang yang lebih tua memberikan peran dan sebaliknya anak-anak dapat memberikan cinta kasih pada mereka.

Di beberapa negara terjemahan tentang Hari Kakek Nenek ini berbeda. Di Australia, Hari Kakek-nenek telah diadopsi setiap  negara bagian sekaligus tanpa hari nasional yang ditetapkan.

Di Jepang, tidak ada 'Hari Kakek Nenek' yang dirayakan dalam satu hari, karena secara etika perayaan ini harus setiap hari karena yagn lebih tua  harus terus diberi rasa hormat dan pengakuan setiap hari.

Di negara-negaraseperti  Brasil, Honduras, dan Spanyol memilih tanggal yang berelasi dengan  akar agama, yang menunjukan hukum agama tentang mengasihi orang tua dan lain sebagainya.

Dari itu semua, pemaknaan  tentang hari raya ini adalah saling menghormati,  saling berbagi, saling memberi harapan, saling mengasihi di antara keluarga seharusnya terjadi setiap hari.

Kita percaya, cinta kasih dari keluarga akan memunculkan pribadi yang berkarakter dan memberi peran untuk kebaikan bagi kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun