Wajah Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko terlihat serius, bahkan lebih serius dari biasanya. Moeldoko hari inimenjawab pertanyaan wartawan tentang siapa dalang kerusuhan Papua, tanpa ragu Moeldoko menyebut bahwa tokoh separatis Papua, Benny Wenda, sebagai dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
"Ya jelas toh. Jelas Benny Wenda itu. Dia mobilisasi diplomatik, mobilisasi informasi yang missed, yang enggak benar. Itu yang dia lakukan di Australia, di Inggris," ujar Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Sebenarnya, sosok Benny Wenda bukanlah sosok baru dalam gerakan untuk membuat Papua Merdeka, akan tetapi Indonesia terkesan berhati-hati untuk mengambil langkah terhadap Benny Wenda. Apa alasannya? Benny Wenda sudah membawa isu Papua menjadi terus hangat ke dunia internasional.
Paling terakhir terlihat dari bagaimana pengakuan atas perjuangan Wenda diberikan oleh Dewan Kota Oxford, Inggris. Wenda mendapat penghargaan Kebebasan Kota (Freedom of the City) dari Dewan Kota Oxford, tempat dimana Wenda bermukim sekrangan.
Pemerintah Indonesia lantas geram, sebagaimana keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Kamis (18/7/2019), Benny disebut sebagai "pegiat separatisme Papua yang memiliki rekam jejak kriminal di Papua."Â
Indonesia lantas mengecam keras pemberian penghargaan untuk orang seperti Benny, karena Benny memiliki jejak kriminal yang ditinggalkan.
Benny Wenda memang melarikan diri dari Indonesia sesudah ditangkap pada 6 Juni 2002 dengan tuduhan mengajak massa menyerang sebuah kantor polisi dan membakar dua toko di Abepura pada 7 Desember 2000.Â
Setelah dihadapkan ke pengadilan pada 24 September 2002, pada 27 Oktober 2002, Benny kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Abepura dengan membobol jeruji besi.
Benny akhirnya berhasil melarikan diri sesudah menyeberang ke negara di sebelah timur Jayapura, yakni Papua Nugini. Bahkan dengan bantuan pihak luar, Benny berhasil kabur sampai Inggris.
Berjuang terus dengan ideologinya, Benny bersama rekan-rekannya berkumpul di Vanuatu, negara kecil yang memang kerap mengusik kedaulatan RI atas Papua. Di Vanuatu, mereka mendeklarasikan Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) pada 7 Desember 2014.Â
Di wadah ini hebatnya Benny Wenda bertugas langsung sebagai juru bicara ULMWP.