Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Johanis Tanak, Capim KPK yang Membuat Nasdem Geram

2 September 2019   20:02 Diperbarui: 2 September 2019   20:00 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Johanis Tanak I Gambar : Tribun

Plate lantas menjelaskan bahwa  dalam kasus itu DPW Partai NasDem Sulteng  telah memberhentikan sementara Bandjela Paliudju dari Jabatan Ketua Dewan Pembina Partai NasDem serta mencabut sementara status keanggotaannya.

Plate juga menegaskan tentang sikap NasDem yang akan konsisten terhadap pemberantasan korupsi.  "Partai NasDem memiliki pandangan dan sikap antikorupsi. Partai NasDem mengusung antimahar dan antikorupsi sebagai sikap Partai," tegas Plate.

Profil Singkat Johanis Tanak

Tidak banyak catatan tentang Johanis Tanak, hanya berdasarkan cerita yang seperti ingin membuka aib Jakasa Agung tersebut, Johanis dapat dianggap sebagai sosok yang berintegritas dan berani.

Secara kompetensi, Johanis baru saja meraih gelar Doktor dengan predikat sangat memuaskan dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya pada Juni lalu dengan Disertasinya yang berjudul Kontrak Kerjasama Operasi (KSO) dalam Pekerjaan Jasa Konstruksi Milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pria yang sekarang menjadi  Direktur Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung RI ini, dalam catatannya sebagai seorang Jaksa Utama Madya (IV/d),  pernah menangani beberapa kasus korupsiseperti  restitusi pajak, kasus korupsi yang melibatkan mantan Presiden Soeharto, kasus korupsi yang melibatkan Akbar Tanjung yang dikenal dengan sebutan Bulog Gate 1.

Selain itu, Johanis juga aktif menjadi Pengacara Negara untuk mewakili Instansi/Lembaga Pemerintah, termasuk mewakili Presiden dalam Perkara Perdata, Perkara Tata Usaha Negara, serta menangani perkara Judicial review di Mahkamah Konstitusi maupun di Mahkamah Agung.

Jebolan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar ini juga sekarang mencoba membagikan ilmunya dengan aktif menjadi pengajar pada Badan Diklat Kejaksaan RI dan sering menjadi narasumber terkait masalah Korupsi, masalah Hukum Administrasi Negara serta Masalah Hukum Perdataan.

Dalam wawancara dengan Pansel, Johanis juga beberapa kali menyebutkan bahwa Integritas menjadi hal yang penting untuk ditanamkan dalam diri seorang penegak hukum. "Kalau punya integritas yang baik, pasti tidak akan melakukan," ujar Johanis.

Kabarnya memang di lingkungan korps Kejaksaan, Johanis dikenal sebagai seorang penegak hukum yang religius, bersih, berintegritas, berkomitmen dan konsisten.

Apakah profil Johanis Tanak  akan cocok menjadi pimpinan KPK?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun