NET TV harus diakui memang sedang mengalami krisis. Bola panas isu ini terus bergulir dan semakin panas. Rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal yang sempat ditepis dengan mengatakan ada restrategi dan efesiensi pun tidak mampu menahan kenyataan bahwa roda NET TV memang sedang macet dan mungkinsebentar lagi benar-benar akan berhenti.
Satu-persatu, peristiwa secara internal maupun eksternal bahkan seperti mengiyakan bahwa NET TV sedang menuju kebangkrutan.
Kamis kemarin, program yang sudah lama mengudara yakni sekitar enam tahun, Â "The Comment" resmi diberhentikan. Program yang tayang sejak 27 Mei 2013 ini harus memasuki episode terakhir pada hari ini, Kamis (15/8/2019).
Program yang tayang setiap hari Senin hingga Jumat pukul 23.00 WIB dan dibawakan oleh presenter yang populer Prambors FM lewat acaranya The Dandees, Â Danang dan Darto padahal telah menarik perhatian pemirsa dengan ide kreatif yang tergolong baru di dunia pertelevisian nasional.
Selain memiliki kekuatan dari Danang dan Darto yang piawai membawakan program dengan gaya khasnya yang kocak, program ini juga berusaha up to date dengan mengomentari video, footage, gambar, foto, isu yang sedang hangat diperbincangkan di media sosial.
Melalui melalui akun istagram resmi program The Comment, @thecomment admin akun Instagram menuliskan "Terima Kasih Commenters, Kami Beneran Pamit".
Secara eksternal, seperti diberitakan Kompas.com pada 8 Agustus 2019, Â aktor lawas Pong Harjatmo bercerita bahwa dirinya sempat kebingungan untuk menagih honor atas syuting program The East yang tayang di NET TV beberapa bulan lalu.
Menurut Pong, memang secara jumlah, nominalnya tak besar, cuma Rp 5 juta. Hanya Pong cukup  heran kenapa pembayaran dari perusahaan sebesar NET TV bisa lama sekali. Apalagi menurut Pong, cerita laing mengatakan bahwa ia mendengar banyak artis yang mengalami nasib serupa.
Pong bahkan sempat ingin menyewa pengacara karena merasa telah tertipu, namun tak lama sesudah melakukan komunikasi akhirnya honor tersebut  cair sehingga Pong pun batal memperkarakannya.
Sayang sekali hal ini harus terjadi pada NET TV, stasiun TV yang harus diakui telah memberikan warna segar bagi dunia televisi nasional dengan tayangan yang bermutu dan berkelas bagi pemirsa.
Meski perlu menunggu lagi untuk melihat bagaimana nasib NET TV, namun terseok-seoknya stasiun yang didirikan oleh Wishnutama ini  diperkirakan disebabkan karena tren digital yang meroket tajam.