Pada awalnya Cikeas terlihat bersahaja menyambut Prabowo. Kedatangan Prabowo membuat SBY bersama rumpun keluarga yang sedang dirundung duka menjadi terhibur. Bukankah itulah hakikat sesungguhnya dari kedatangan sanak saudara, handai taulan ke tenda duka? Menghibur bukan menyakit, menguatkan bukan melemahkan.
SBY pada awalnya terlihat bersahabat, bahkan ketika Prabowo hendak menyampaikan sepatah dua patah kata di depan wartawan, SBY ikut menemani. Namun, semuanya sekejap berubah ketika Prabowo mulai bicara ngawur tentang pilihan politik Ibu Ani Yudhoyono.
Wajah SBY mulai berubah, gesture kedua tangannya juga menampakan bahwa SBY gusar, bahkan seiring dengan wajahnya yang mulai terlihat emosi, marah.
Baca Juga : Belajar dari Kesalahan Komunikasi Fatal Prabowo di Tempat Duka
Kita dapat menilai bagaimana kepribadian, kebenaran perkataan, bahkan mengetahui perasaan seseorang yang sebenarnya melalui gestur atau isyarat atau melalui bahasa tubuh,
Bahasa tubuh bersifat universal atau umum, artinya semua orang di dunia menggunakannya tanpa dibatasi oleh perbedaan bahasa. Oleh karena itu, bahasa tubuh dianggap lebih kaya dengan makna dan arti dibanding bahasa verbal yang hanya berupa kata-kata saja.
Jika kita kembali melihat apa yang dilakukan oleh SBY, maka paling tidak ada dua isyarat bahasa tubuh atau gesture yang menunjukan kalau SBY mulai terlihat tidak simpatik dengan yang dilakukan Prabowo.
Pertama, soal gerakan tangan. Ketika Prabowo mulai berbicara, kedua tangan SBY masih nampak seperti biasa, tangannya masih berada di bagian bawah, tidak menggenggam utuh, tapi jari dari kedua tangannya saling bersentuhan satu sama lain.
Gestur ini dapat berarti bahwa SBY sedang menunggu atau penasaran apa yang akan dikatakan oleh Prabowo, SBY. Jika kita membaca beberapa referensi lain, sikap SBY ini juga dapat berarti bahwa  seseorang ini sedang tidak sabar menunggu sesuatu karena ada banyak hal yang harus dia lakukan.
Arti dari gerakan melipat tangan di dada adalah ketika seseorang merasa perlu membela diri (defensif) atau bisa jadi ia tidak setuju dengan sesuatu. Ketika ada sesuatu yang tidak berkenan di pikirannya, seseorang mulai melipat tangan dan berpikir, dia bisa kecewa dan marah.
