"Ini kan sebenarnya buka puasa bersama, dan ini kan hari pertama kita berbuka di Istana di antara pimpinan lembaga-lembaga negara. Saya kira nuansanya lebih banyak ngobrol-ngobrol karena tidak ada kultum, tadi hanya pengantar zikir saja dan mungkin itu semacam pencairan suasana saja," kata Fahri seusai berbuka puasa bersama di Istana Negara, Senin (6/5/2019).
Mari kita berpikir positif, bahwa kehadiran Fahri memang sedang dalam rangka untuk mencairkan suasana. Sebagai petinggi DPR, silahturahmi dianggap penting untuk simbol dari redanya suhu politik pasca pilpres lalu.
Jika mau sedikit cara berpikir  dengan nyeleneh, Fahri mungkin sedang menjajaki peluang untuk ikut bergabung bersama dengan koalisi Jokowi  pasca 22 Mei nanti.
Apapun bisa terjadi karena suasana politik kita yang gampang "cair", memungkinkan Fahri bisa lebih fleksibel untuk berpindah partai dan mungkin berpeluang uDetntuk diajak bekerjasama.
Pertanyaannya adalah apakah pihak Jokowi mau? Sepertinya agak sulit, karena bukanlah hal yang lucu melihat Fahri bergabung dengan koalisi pemerintah nanti (jika Jokowi menang), sebagai menteri. Selain itu sebagai kolega dekat, bisa saja Fahri meminta Fadli Zon juga ikut bergabung. Â
Bisa saja kemungkinan itu terjadi, meskipun amat kecil. Â Bukanlah sesuatu yang lucu, melihat Fahri dan Fadly bergabung. Seperti halusinasi rasanya.
Sumber :
1.Detik.com, "Buka Puasa Bersama di Rumah Bamsoet, Jokowi Disambut Fahri Hamzah"
2. Kompas.com, "Jokowi Buka Puasa di Rumah Ketua DPR, Fadly Zon Absen"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H