"Gerindra dan aku nggak akan minta maaf ke SBY dan Demokrat. Tidak sudi ya karena SBY dan Demokrat sudah keterlaluan terhadap Prabowo dan Gerindra dalam berpolitik ya," ucap Arief Poyuono.
Waketum Gerindra, Arif Poyuono atau biasa dipanggil Poyu, tidak merasa harus meminta maaf atas kata-katanya yang meminta Demokrat didepak dari koalisi Prabowo  hingga menyinggung kasus korupsi yang menimpa keluarga SBY.
Menarik karena dari hitungan politik, polemik Poyu yang menyerang Demokrat secara gencar ini seharusnya reda setelah kemarin, Gerindra melalui  Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria meminta maaf kepada Demokrat atas pernyataan Poyuono. Riza Patria mengatakan bahwa pendapat Poyu adalah pendapat pribadi.
Poyuono tidak mau menerima pernyataan koleganya tersebut. Poyu bahkan mengatakan bahwa pernyataan maaf Riza adalah sikap pribadi, bukan sikap Gerindra.
"Nggak Gerindra minta maaf ya sama Demokrat. Kan Riza Patria yang minta maaf," ujar Poyuono.
Memang aku salah apa ya? Maling duit negara nggak. Nyari makan pakai politik nggak. Disebut-sebut namanya di persidangan kasus korupsi yang ditangani KPK juga nggak," tambah Poyuono.
Poyouno lantas berkali-kali mengatakan bahwa Demokrat seharusnya mundur, bahkan mengatakan dirinya merupakan orang yang membatalkan dipilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"Tahu apa kader Demokrat tentang saya di Gerindra. Wong AHY saja bisa saya check out dari cawapresnya Prabowo kok," ujar Poyuono, Senin (13/5).
Mengatakan partai Demokrat sebagai seperti serangga undur-undur, mengatakan keluarga SBY yang terlibat korupsi, mengatakan AHY check  karena dirinya, membuat serangan Arief Poyuono terhadap Demokrat terlihat bertambah kencang.
Apa yang bisa kita lihat dari kisruh ini? Posisi Demokrat sepertinya sedang berada di pintu keluar koalisi Prabowo, tinggal tunggu momen yang tepat.
Mengapa? Dari cara penyelesaian konflik, kita bisa lihat bahwa posisi Arief Poyuono yang dikatakan Demokrat sebagai orang kurang penting di BPN Prabowo-Sandi, terbukti kuat, bahkan terlihat dilindungi oleh Gerindra.