Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Makna Satu Meja Makan Buat Jokowi dan Zulkifli Hasan

11 Mei 2019   07:00 Diperbarui: 11 Mei 2019   07:34 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zulkifli Hasan dan Jokowi I Gambar : Kompas

Apa yang dikatakan oleh Jokowi? Seperti biasa, Jokowi dengan santai menanggapi pertemuan tersebut. "Ya tadi kita sepakat bersama, di satu meja tadi Pak Ketua MPR, ada juga Pak Wapres, ada juga Ketua DPD, ada juga Pak Ketua DPR, Ketua MK juga sepakat. Kita sepakat semuanya," kata Jokowi. 

Kesepakatan apa? Sambil bercanda, Jokowi menjelaskan bahwa kesepakatan yang dimaksud adalah kesepakatan untuk berbuka bersama.

***

Harus diakui pertemuan kedua orang ini amat menyejukan di tengah polemik politik yang entah kapan akan selesai. Ketika di tempat lain para elit yang berseberangan saling menuding dan saling menyambar ketika merasa tersudutkan, Jokowi dan Zulkifli mau duduk bersama.

Pertemuan ini meski tidak bisa dikatakan sebagai sebuah rekonsiliasi, namun paling sedikit mengobati keinginan masyarakat  yang menginginkan suasana damai sesudah pilpres.

Melihat para elit duduk bersama, berbuka puasa bersama dengan santai dan bergembira, seperti memberi simbol bahwa ada waktunya untuk berkompetisi namun ada waktunya untuk berjabatan tangan, bersilahturahmi.

Setuju dengan yang dikatakan oleh Zulkifli, silahturahmi itu menjadi ciri khas Indonesia, bisa dimulai kapan dan dimana saja, ketika hati terpanggil untuk melakukannya.

Berada di satu meja makan juga memberikan sisi lain yang sungguh amat menarik. Ada sebuah kata bijak yang mengatakan jika hendak makan milikilah hati yang gembira, jauhkanlah kebencian, dengan demikian makanan itu akan menjadi berguna bagi tubuh, menjadi berkah.

Ketika gembira, relasi di meja makan juga berubah menjadi sebuah relasi yang terbuka, optimis dan penuh kekeluargaan.

Simbol penuh makna yang dapat berarti para pihak yang masih bertikai mulai sudah untuk mau duduk bersama. Hentikan sudah ajakan-ajakan yang menghasut, hentikan saling menuding dan membuka aib. Mari duduk bersama, berbuka bersama di satu meja makan. Tersenyumlah dan berbahagialah. Meski mungkin hanya sejenak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun