Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Analisis

AHY "Selingkuh", Prabowo Ngambek

3 Mei 2019   20:16 Diperbarui: 3 Mei 2019   20:58 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo dan AHY I Gambar : Kompas

"Lucu juga. Bilang Demokrat tak diinginkan tapi marah marah saat Demokrat dinilai tak memenuhi keinginannya. Katanya pro politik akal sehat? Ayo dong jangan ngambekan," tulis Rachland Nashidik, Wasekjen Demokrat.

Komunikasi internal antara BPN, antara Prabowo dan Demokrat sebagai respon pertemuan AHY dengan Jokowi terbuka terang benderang pada publik. Adalah pihak partai Demokrat melalui  Wasekjen Rachland Nasidik yang membuka itu melalui akun twitternya.

"Sekali lagi: Kami tak meninggalkan kawan di tengah kesulitan. Pertemuan tadi sore terjadi atas undangan Presiden kepada AHY. Tak ada transaksi politik. Cuma penegasan atas posisi masing-masing. Kami tetap bersama koalisi 02. Tak perlu Pak Prabowo sampai batal menjenguk Ibu Ani," tulis Rachland melalui akun Twitter-nya, Jumat (3/5/2019).

Dari cuitan ini, nampak bahwa Prabowo menganggap sikap Demokrat, seperti meninggalkan kawan di tengah kesulitan. Lebih dari itu, ada kecurigaan  bahwa ada transaksi politik disana. Jika ada transaksi politik, dapat dikatakan Demokrat sudah mengatakan selamat tinggal pada Prabowo. Menariknya adalah ketika, Rachland Nasidik sempat mengatakan bahwa batalnya rencana kunjungan Prabowo untuk membesuk Ibu Ani Yuhoyono juga disebabkan karena hal tersebut.

Dari kisah ini, bisa dikatakan di hadapan Prabowo, AHY telah "selingkuh". Jika kita lihat kembali ke struktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, posisi AHY adalah posisi yang elit, dekat dengan Prabowo yaitu sebagai anggota pembina.

Ini berarti bukan serumah lagi, bahkan alat makan dan minum mungkin dapat dikatakan dipakai secara bergantian. Tak ada dusta di antara mereka. Namun ketika undangan itu datang 3 hari yang lalu, tanpa memohon ijin, memikirkan perasaan Prabowo, AHY pergi. Menemui lawan politik, Jokowi. 

Selingkuh. Siapapun akan marah, sakit hati, bahasa lembeknya "ngambek" melihat "pasangannya" melakukan hal tersebut. Berulangkali Rachland mengatakan tak ada transaksi politik disana, tambah ngambek pula Prabowo. Rachland membantu AHY, dengan menjadi komunikatornya.

"Agar jelas: Pertemuan tadi sore di Istana terjadi atas undangan Presiden kepada AHY. Kami bukan pihak yang meminta bertemu. Artinya itu bukan pertemuan untuk menyampaikan pesan SBY kepada Jokowi. Percakapan terakhir SBY dengan Jokowi adalah pada saat Presiden menjenguk Ibu Ani," kata Rachland.

AHY tidak mau, tapi Jokowi meminta bertemu. AHY pergi saja, tak ada apa-apa. Prabowo tambah ngambek mendengarnya, anak kecil saja tak akan percaya apa yang dikatakan Rachland. Soal Ibu Ani Yudhoyono, sedih juga melihat si Ibunda tak jadi dijenguk Prabowo. 

Kabar terakhir kondisi Ibu Ani berangsur membaik. Pihak medis menyatakan bahwa sel kanker yang terdeteksi dinyatakan sudah semakin jauh berkurang. Kondisi ini memungkinkan ibu Ani dapat melakukan transplantasi sumsum tulang belakang sebagai bagian pengobatan kanker darah ini, sebuah proses yang membahagiakan keluarga besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun