Prabowo menolak menerima utusan Jokowi sekaligus membuat upaya rekonsiliasi antar kedua elit menjadi terhambat atau tertunda, saya menjadi penasaran dan menunggu siapa elit politik yang akan membuka keran silahturahmi antar kedua kubu.
Setelah berulangkaliDalam tulisan " Strategis bagi Sandiaga Uno Jika Mau Bertemu Ma'ruf Amin", saya menebak Sandiagalah tokoh yang ditunggu tersebut.
Ternyata saya keliru, Sandiaga masih terkesan "takut" untuk memulainya, wajar saja karena meski memungkinkan, militansinya akan dipertanyakan karena dia adalah sosok yang persis berada di samping Prabowo.
Akhirnya tanpa menunggu lama, penantian saya itu terjawab ketika media mengonfirmasi bahwa Ketua Umum PAN sekaligus Ketua MPR, Zulkifli Hasan sudah bertemu dengan Jokowi, berbincang bersama,  ketika berlangsung pelantikan Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku  di Istana Negara, Rabu, (24/4).
Menjadi menarik karena media memberikan beragam framing untuk melihatnya serta menafsir pertemuan yang bisa dikatakan "mengejutkan" ini.
Bingkai pertama yang tergambar adalah pertemuan itu hanyalah sebuah pertemuan biasa. Pendapat ini disampaikan oleh koordinator jubir BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak ketika ditanya oleh wartawan.
"Wajar saja, Pak Zul kan hadir dalam acara pelantikan Gubernur (pelantikan Gubernur Maluku), beliau hadir secara formal sebagai ketua MPR, jadi bagi kami di BPN, ya biasa saja," ujar Dahnil, pagi ini dilansir dari Detik.com.
Menurut Dahnil, Zulkifli memang bertemu dengan Jokowi, memang berbincang tetapi Dahnil yakin tidak ada pembicaraan politik yang dilakukan kedua belah pihak dalam komunikasi tersebut.
Pernyataan ini dianggap penting bagi Dahnil sekaligus menjelaskan posisi BPN menanggapi framing berbeda yang diungkapkan oleh internal PAN kepada media.
Kamis kemarin, Wakil Ketua Umum PAN, Bara Hasibuan, mengatakan bahwa kesediaan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan bertemu Presiden Joko Widodo memperlihatkan bahwa Zulkifli dan PAN bisa menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan partai.
"Semacam kesadaran Pak Zul untuk menempatkan kepentingan bangsa dari kepentingan partai, kepentingan partisan. Saya berikan apresiasi pada Presiden yang bersedia untuk bertemu Pak Zulhas," kata Bara Hasibuan saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4/2019) seperti diberitakan Kompas.com.