Jika ada perekatan yang kurang rapat, atau siku hal itu berarti ada penolakan dari pihak sebelah, artinya masih ada perspektif yang belum sama.
Apakah kesiapan kerekatan itu hanya berkaitan dengan ukuran? Hal itu belum cukup. Bagi seorang tukang kayu, hal yang juga penting adalah kondisi kayu, kadar airnya, Â kering atau masih basah/mentah. Jika kadar airnya masih banyak perekatan itu tidak akan berjalan sempurna.
Sifat kayu yang belum kering itu sebagai berikut, kayu akan  menyusut ketika musim panas dan mengembang ketika musim dingin. Hal ini yang membuat pintu lemari jati kita, terkadang mudah untuk dikunci atau terkadang tidak bisa masuk.
Untuk masalah kadar air, sudah ada alat pengukur kadar air dalam kayu, disebut dengan digital grain moisture meter. Bisa saja pengiriman Luhut Pandjaitan sebagai utusan, sama seperti fungsi alat ukur yang digunakan oleh Jokowi.
Intinya, pastikan bahwa kondisi kayu sudah siap/kering sebelum mulai perekatan karena akan berdampak pada kekuatan sambungan. Artinya, Jokowi perlu sedikit sabar menunggu, sampai kondisi di kubu sebelah sudah lebih kering/siap. Memaksakan bisa saja akan berdampak buruk, dalam jangka panjang.
Bagaimana dengan bahan perekat seperti lem, paku, skrup atau pen bambu dan sebagainya? Bagi tukang kayu, lem dsbnya itu memang penting, mamun material-material tersebut dianggap hanya sebagai bahan pendukung.
Meskipun hanya bahan pendukung tentu saja dipilih dengan kualitas yang baik. Misalnya, lem epoxy tentu lebih bagus dari lem putih. Skrup hitam lebih baik dari skrup berwarna abu dan sebagainya.
Jokowi sudah melakukannya secara cerdas dengan mengirim Luhut. Fadli Zon menyindir karena menganggap Luhut sebagai The Real President. Jokowi tentu tidak peduli, karena dalam konsep tukang mebel, Luhut  berfungsi strategis sebagai alat ukur dan bahan pendukung, sebelum Jokowi dan Prabowo bertemu secara langsung. Â
Kapasitas Luhut juga yang terbaik di kelasnya. Tidak ada yang lebih mengenal Prabowo di kubu Jokowi dibandingkan Luhut. Bahkan Luhut dalam sebuah kesempatan mengatakan lebih mengenal Prabowo secara pribadi dibandingkan Jokowi.
Si tukang mebel tahu yang terbaik, soal metode dan soal waktu. Kita hanya perlu menunggu, kursi atau lemari itu akan berdiri kokoh, kuat dan indah pada waktunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H