Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Besok, Jika Barcelona Kalah, Prabowo Presiden?

16 April 2019   15:57 Diperbarui: 16 April 2019   17:15 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga Seru, Barcelona Versus MU, Besok (Sumber Gambar : Tribun)

Jika tidak cedera, apalagi yang dapat membuat tim yang diunggulkan akan kalah dan bersusah payah? Kartu merah pada pemain. Cara legal untuk mengeluarkan pemain yang dianggap melakukan perbuatan tidak illegal di lapangan. 

Sebelum Video Assistance Referee (VAR) diperkenalkan di Liga Champions, kartu merah amat mungkin menjadi salah satu cara untuk mengalahkan tim lain, di Indonesia hal itu sering terjadi.

Sebagai wasit, otoritas untuk melakukan itu terletak di tangannya. Jika ada tim yang membayar atau bermain mata dengan imbalan segepok uang, wasit menjadi kalap untuk mengeluarkan pemain dari tim yang harus disingkirkan.

Selain kedua cara yang tidak cakap dilihat ini, MU tetap masih bisa menang dengan cara yang elok. Syaratnya adalah Barcelona menjadi jumawa dan lupa diri. Menyerang terlalu agresif dan lupa bertahan dengan baik.  Jumawa juga terlihat apabila Barca terlalu bertumpu kepada Lionel Messi sehingga lupa bermain sebagai sebuah tim.

Hal itu terlihat saat MU mampu menyingkirkan PSG di perdelapan final, setelah sebelumnya juga kalah di Old Trafford. PSG terlalu bertumpu kepada Kylian Mbappe ketika Neymar cedera dan Mbappe sudah terlalu percaya diri akan lolos. MU menang telak 3-1 di Parc de Princess setelah sebelumnya kalah 0-2 di Inggris. MU lolos, unggul agresivitas di kandang lawan.

Apa jadinya Pilpres besok? Akankah Jokowi menang? Atau Prabowo menjadi Presiden?

Sebuah buku tentang sepak bola bertuliskan seperti ini. Sepak bola adalah tentang hidup kita. Bukan sekadar tentang sepak dan bola, melainkan tentang siapa yang menyepak bola, ke mana arahnya, bagaimana filosofinya dan apa dampaknya bagi peradaban manusia.

Lapangan bola sendiri adalah miniature kehidupan. Di sana ada kedaulatan yang dipercaya sudah diatur oleh yang di atas, meskipun yang fana seringkali memainkan irasionalitas fanatisme buta untuk mencapai tujuan.

Keberdaulatan itu penuh dengan misteri, tak terduga dengan berbagai kejutan. Akhirnya keberdaulatan dari yang Di Atas menjanjikan sesuatu. Kita akan baik-baik saja esok. Entah, Barcelona kalah, atau Prabowo Presiden, atau pada akhirnya MU harus pulang dan sadar, harus mencoba lagi musim depan. Kita akan baik-baik saja.

Selamat menikmati laga Liga Champions besok, selamat memilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun