Sesudah wasit Mike Dean meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, Wembley terdiam sedangkan di pinggir lapangan Ole Gunnar Solskjaer terlihat langsung bersorak merayakan kemenangan penting Manchester United atas tuan rumah Tottenham Hotspurs, 1-0.
Gol tunggal Marcus Rashford di menit ke-44, mampu dipertahankan MU di babak kedua sesudah menahan gelombang serangan Hotspurs.
Kemenangan ini membuat  Solskjaer meneruskan catatan positifnya menjadi enam pertandingan dengan meraih tiga poin. Rekor puluhan tahun Sir Matt Busby yang membawa MU meraih lima kemenangan dalam debutnya sebagai pelatih, mampu dipatahkan oleh Solskjaer.
Laga  ini dapat dikatakan berjalan sangat sulit bagi MU, namun paling tidak ada 3 (tiga) hal yang membuat MU mampu mengalahkan Hotspurs di Wembley.
Pertama, penampilan David De Gea yang sempurna di pertandingan ini.
Kiper asal Spanyol ini membuktikan sekali lagi bahwa dirinya adalah  kiper berkelas dunia. Dalam pertandingan ini, De Gea membuat catatan sebelas kali penyelamatan krusial. Tangan dan kakinya bergantian memblok bola yang ditendang oleh pemain Spurs dalam berbagai sisi.
Tidak ada yang akan mengatakan hal ini mudah, apalagi berhadapan dengan Spurs. Solskjaer sendiri sesudah pertandingan mengatakan bahwa apa yang dilakukan De Gea adalah hal yang luar biasa. Menghadapi penyerang sekaliber Hary Kane dan gelandang maut seperti Delle Alli dan Christian Eriksen, De Gea dapat dikatakan tampil hebat.
Tendangan keras Hary Kane dibloknya menggunakan kakinya, sedangkan De Gea melakukan aksi terbang untuk menepis bola sundulan Delle Alli yang sulit dijangkau.
Gelar Man of the match pantas diraihnya. Catatan sebelas penyelamatan  dalam satu pertandingan, dan membuat timnya clean sheet, tanpa kebobolan di kompetisi premier league, sekali lagi bukan hal yang mudah dilakukan.
Kedua, taktik bertahan Ole Gunnar Solskjaer yang berjalan cukup baik.
Salah satu kekuatiran penikmat bola bagi penampilan MU adalah apakah Solskjaer mampu membuat MU dapat bertahan dengan baik? Apakah ada perubahan taktik yang dibuat oleh Solskjaer menghadapi tim yang super ofensif seperti Spurs?