"Untuk laga lawan Thailand harus benahi semua sektor, terutama di sektor pertahanan," ujar Bima Sakti, yang segera menyadari kesalahan tersebut.
Saya setuju bahwa lini pertahanan menjadi salah satu koentji utama dari timnas untuk meraih minimal satu poin dari hasil imbang melawan Thailand.
 Kedua, timnas mampu tampil lebih tenang dan tidak terburu-buru. Menurut saya salah satu penyebab belum kembalinya performa terbaik timnas adalah overconfidence. Sebelum turnamen, tim Garuda dianggap sebagai salah satu kandidat kuat juara akhirnya pendukung timnas memiliki ekpsetasi tinggi dan para pemain tampil lepas kendali.
Permainan nampak terlalu terburu-buru tanpa skema organsisasi permainan yang baik---terlihat sekali saat melawan Singapura. Timnas seperti ingin segera "membunuh" lawan dengan bermain agresif tanpa cover antar lini yang seimbang. Melawan Timor Leste, hal itu hampir terjadi lagi, beruntung lekas sadar diri sesudah kebobolan gol Timor Leste.
Jika kesalahan pendekatan itu terjadi lagi di Bangkok, maka pemandangan banyaknya gol yang tercipta di gawang Andritany dapat saja terjadi. Oleh karena itu, timnas Indonesia harus mampu mengontrol permainan dengan menjaga keseimbangan.
Tugas utama ini harus mampu dimainkan oleh Evan Dimas, Zulfiandi atau Hargianto. Jika lini tengah mampu mampu menjadi seperti seorang konduktor di lapangan hijau, dipastikan Thailand tidak akan dengan mudah mengalahkan Indonesia.Â
Ketiga, timnas harus mulai berlaku sebagai tim underdog, bukan sebagai kandidat juara. Menjadi underdog dalam situasi ini memang ada baiknya, karena timnas akan bermain memfokuskan pada pertahanan.
Jika masih kesulitan mengatur kordinasi antar lini untuk menggiring bola hingga daerah lawan, mending serius untuk menjaga agar jangan kebobolan. Hal ini bukan berarti bahwa timnas hanya akan bertahan saja, tetapi juga mampu memberikan perlawanan melalui serangan balik berbahaya.
Saya bahkan berpikir untuk pertandingan di Bangkok kita lupakan sejenak permainan yang menghibur atau enak dilihat tetapi berharap agat timnas mampu tidak kebobolan oleh Thailand. Artinya jika harus memainkan sepak bola pragmatis, mainkan saja. Satu poin lebih berharga, daripada tidak sama sekali.
Caranya pastikan setiap pemain harus ikut membantu serangan ketika diserang lawan, dan juga cepat melakukan transisi ketika melakukan serangan balik. Formasi 4-2-3-1, dapat berubah menjadi 4-5-1 dalam pertandingan di Bangkok nanti.
Semoga situsi tidak diunggulkan dan seperti "kesakitan" saat ini semoga semakin melecut semangat para pemain untuk bsa menunjukan kemampuan terbaik mereka, sebuah hal yang masih belum terlihat dari para pemain.