Langit Santiago Bernabeu tidaklah mendung, namun wajah Julen Lopetegui terlihat musam seusai pertandingan melawan Levante. Real Madrid baru saja dipermalukan Levante 1-2 di kandang sendiri. Â Kedua tangan Lopetegui dimasukan di saku celananya, mulutnya komat kamit, pandangan matanya kosong, sepertinya waktunya di Real Madrid semakin sedikit.
Real Madrid di tangan Lopetegui sedang berada di dalam krisis. Â Luka Modric dan kawan-kawan hanya mampu menang satu kali dalam enam pertandingan terakhir, sisanya Madrid kalah tiga kali dan imbang satu kali. Hasil seperti ini tentu tidak bisa ditolerir bagi klub sebesar Real Madrid.
Sebelum pertandingan melawan Levante, kabarnya Lopetegui sudah diultimatum oleh manajemen Madrid. Jika sampai mengecewakan dalam tiga pertandingan selanjutnya seusai jeda internasional--pertandingan terakhir adalah laga El Classico melawan Barcelona, Â Lopetegui akan dipecat. Sayangnya, baru pertandingan perdana dikandang sendiri pula, Madrid tumbang dari Levante. Â Lopetegui merana.
Kursi yang ditempati Lopetegui semakin panas. Sepertinya tak lama lagi sudah akan ada nahkoda anyar yang akan menggantikan posisinya. Dari berbagai kabar media, nama pelatih asal Italia, Antonio Conte menjadi kandidat terkuat pengganti Lopetegui.
Kabarnya Conte tinggal menunggu penyelesaian masalah pemutusan kontraknya dengan Chelsea yang masih menyisakan sedikit persoalan soal pembayaran gaji, dan selanjutnya akan berlabuh ke Real Madrid.
Pertanyaannya adalah apakah Antonio Conte mampu membawa Real Madrid berpresatasi lebih baik daripada Lopetegui?
Jika Real Madrid dianggap sedang sakit, maka untuk menjawab pertanyaan di atas  mari kita mencoba terlbeih dahulu mendiagnosa sakit penyakit yang diderita oleh Los Galacticos.
Saya pikir ada dua perspektif yang dapat membantu kita melihat ini sembari membandingkan dengan kapasitas seorang Antonio Conte. Pertama, soal kepergian Christiano Ronaldo dan kedua, gaya kepemimpinan sekaligus metode kepelatihan.
Mari kita mulai dari yang pertama, Madrid "sakit" karena kepergian Ronaldo. Lopetegui sebelumnya terlihat yakin bahwa kepergian Ronaldo tidak membawa dampak siginfikan terhadap penampilan dan prestasi Madrid.
"Sebuah tantangan yang menarik menciptakan kembali tim ini tanpa Ronaldo, membuat tim ini tetap kompetitif, dan mampu meraih gelar. Saya tidak ragu kesuksesan ini bisa terjadi bersama para pemain yang ada," ujar Lopetegui saat Ronaldo memastikan hengkang ke Juventus.
Adalah hal yang wajar Lopetegui mengatakan hal tersebut, bagi pelatih baru dia harus menebar optimisime. Tanpa atau dengan Ronaldo, Lopetegui mau tidak mau sudah meneken kontrak sebagai pelatih baru. Mungkin juga dalam hati, Lopetegui berujar  Ronaldo telah pergi tetapi masih ada Gareth Bale, Marco Asensio, Mariano Diaz hingga Vinicius Junior yang dapat menggantikan Ronaldo.