Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Faktor Penentu Kemenangan Telak Garuda Muda atas China Taipei

12 Agustus 2018   21:19 Diperbarui: 12 Agustus 2018   21:56 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stefano Lilipaly tampil luar biasa, Garuda Menang. Sumber Gambar : Kompas.com

Timnas U-23 atau Garuda Muda memulai kiprahnya melawan China Taipei dalam laga fase grup A Asian Games 2018 dengan sempurna. Stefano Lilipaly dan kawan-kawan mampu mengalahkan salah satu lawan terkuat di grup yakni China Taipei dengan skor telak 4-0 melalui dua gol Stefano Lilipaly (menit ke-67 dan 76), Beto Goncalves (menit ke-70) dan Hargianto (Menit ke-90).

Meski menang telak pertandingan ini terlihat tidak mudah bagi tim asuhan Luis Milla ini. Selain China Taipei mampu memberikan perlawanan, organisasi pertahanan mereka juga sulit ditembus.

Bersyukur akhirnya setelah Lilipaly mampu membuka skor kemenangan pada menit ke-65, Indonesia lebih muda menambah gol sekaligus mengunci kemenangan perdana dan meraih tiga poin.

Paling tidak ada 3 (tiga) Faktor penentu kemenangan Garuda Muda atas China Taipei yang sebenarnya telah saya singgung sebagian dalam tulisan Kiat agar Garuda Muda menang atas China Taipei.

Pertama, Garuda Muda mampu tampil sabar. Salah satu kelebihan dari China Taipei yang sudah dideteksi tim kepelatihan Indonesia adalah organisasi permainan dan pertahanan yang bagus. Keberhasilan menahan Palestina yang diatas kertas lebih diunggulkan disebabkan karena hal ini.

Hal itulah yang nampak jelas pada pertandingan ini. Lini pertahanan China Taipei tampil lebih dalam dan rapat terutama menjaga dua pergerakan sayap cepat kita, Irfan Jaya dan Febry Haryadi. Syukurlah Indonesia tak telrihat panik. Setelah tak mampu mencetak gol di babak pertama, Luis Milla melakukan pergantian pemain yaitu memasukan Saadil Ramdani menggantikan Irfan Jaya.

Indonesia ingin menambah daya serang sekaligus yakin bahwa sekuat-kuatnya sebuah tim jika tanpa henti diserang pasti akan bobol juga gawangnya. Itulah yang terjadi ketika pelanggaran terhadap Saadil Ramdani berbuah tendangan bebas yang menghasilkan gol melalui tandukan Lilipaly. Sesudah itu laga menjadi lebih muda.

Jika mampu mempertahankan mental bermain seperti ini, menghadapi lawan-lawan lain yang kemungkinan besar mempraktekan gaya yang sama dengan Chinese Taipei, Garuda Muda sudah lebih siap.

Kedua, Garuda Muda mampu bermain tanpa beban. Salah satu dampak negatif yang ditakutkan adalah Garuda Muda akan terbebani harus menang setelah Garuda Asia mampu menjadi kampiun Piala AFF 2018. Syukurlah hal ini tidak tampak di lapangan. Hansamu dan rekan-rekan tampil lepas di hadapan ribuan penonton yang memenuhi Stadion Patriot Bekasi.

Pertandingan perdana memang selalu lebih berat dan setelah mampu menraih kemenangan, Garuda Muda diharapkan dapat lebih percaya diri dan tampil lebih lepas di laga-laga beriku.

Ketiga, duet Beto Goncalves dan Lilipaly yang kian padu. Permasalahan kemandulan lini depan Indonesia dalam berbagai laga uji coba hampir dilupakan melihat hasil laga ini. Kemenangan telak dengan tiga gol tercipta melalui pemain depan memberikan optimisme bahwa di laga Asian Games lah, puncak penampilan dari lini depan kita.

Stefano Lilipaly dan Beto Goncalves terlihat sangat padu di pertandingan ini. Kedua pemain saling mendukung satu sama lain dan seperti sudah bermain bersama sejak lama. Padahal Beto adalah solusi terakhir dari permasalahan lini depan Indonesia.

Lilipaly juga tampil on fire dalam pertandingan ini. Selain satu assist dan dua gol, salah satu golnya bahkan dilakukan melalui tendangan akrobatik. Kita berharap duet kedua pemain ini semakin menunjukan tajinya dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Supaya berimbang, tak dapat dipungkiri Garuda Muda juga masih masih memiliki beberapa sisi kelemahan yang harus diperbaiki dalam pertandingan selanjutnya. Pertama, lini pertahanan beberapa kali terlihat kepayahan ketika menghadapai serangan balik lawan, apalagi ketika Rezaldi dan Putu Gede terlambat turun ke belakang. Hal ini harus segera diperbaiki.

Kedua, masih ada kesempatan bagi tim lawan melakukan crossing dari sisi sayap, padahal kelemahan Indonesia adalah duel udara menghadapi umpan silang lawan. Seharusnya hal ini dapat diminimalisir dalam pertandingan selanjutnya, terutama menghadapi tim dengan postur cukup besar seperti Palestina.

Ketiga, duet lini tengah Zulfandi dan Evan Dimas terlihat belum padu dibandingkan Zulfandi dan Hargianto. Luis Milla harus cepat memutuskan duet mana yang lebih efektif dalam rencana menghasilkan lini tengah yang mampu berduel dengan lini tengah lawan.

Kemenangan ini membuat Garuda melesat ke puncak klasemen mengungguli Hongkong. Meski memiliki nilai sama, Garuda Muda unggul selisih gol. Garuda Muda jangan terlalu lama larut dalam kemenangan, tetapi segera mengevaluasi dan memperbaiki performa tim sehingga mampu tampil lebih maksimal dalam pertarungan selanjutnya karena perjalanan masih panjang. Selamat bagi Garuda Muda.

Susunan pemain :

Indonesia : 12-Andrytany Ardhiyasa; 2-I Putu Gede A, 16-Hansamu Yama, 15-Ricky Fajrin, 7-Rezaldi Hehanussa; 4-Zulfiandi, 6-Evan Dimas Darmono; 18-Irfan Jaya (17-Saddil Ramdani 61'), 13-Febri Hariyadi, 10-Stefano Lilipaly; 9-Alberto Goncalves (8-Hargianto 83')

Pelatih : Luis Milla

Taiwan: 1-Pan Wenchieh; 2-Ruei Wang, 5-Hsiangche Huang, 17-Hungchih HSU, 3-Tingyang Chen; 16-Mingshiu Chao, 20-Shaochieh TU; 7-Chiahuang YU, 13-Hungwei Chen, 10-Chaoan Chen; 9-Hsiangwei LEE

Pelatih: Wushung Pen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun