Sebelum gol Yeri Mina yang membawa pertandingan harus dilanjutkan dengan babak tambahan, dapat dikatakan bahwa Inggris unggul segala-galanya atas Kolombia. Kolombia kesulitan menembus pertahanan Inggris dan minim kreasi peluang dari lini tengah yang tanpa James Rodriguez.
Sebaliknya Inggris terus merepotkan lini pertahanan Kolombia, terutama melalui kedua sayap mereka Ashley Young dan Trippier. Bola-bola lambung Inggris kerap mengancam gawang David Ospina melalui tandukan Hary Kane maupun Delle Alli.
Memasuki babak tambahan, Kolombia tampil lebih baik. Inggris dibuat kerepotan oleh pergerakan trio serang Kolombia, Muriel, Bacca dan sang Kapten, Falcao. Namun, hingga 2 x15 menit, tak ada tambahan gol tercipta. Pertandingan harus dilanjutkan dengan adu tendangan penalti.
Kolombia pantas lebih percaya diri menyambut penalti ini. Mereka mampu menyamakan kedudukan di injury time 90 menit yang seharusnya menurunkan mental Inggris dan selain itu faktor kutukan adu penalti yang menaungi Inggris dapat menjadi persolan tersendiri bagi The Three Lions.
Inggris selalu kalah karena adu penalti dalam enam pertandingan dari 12 penampilan terakhir Inggris di turnamen internasional, yaitu pada Piala Dunia 1990, 1998, 2002 dan Euro 1996, 2004 dan 2012. Hanya di Piala Eropa 1996, Inggris pernah lolos dari lubang penalti setelah memenangkan pertandingan melawan Spanyol. Selebih itu, adu penalti adalah momok menakutkan bagi Inggris.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate sendiri adalah bagian dari masa kekelaman Inggris itu. Melawan Jerman di Euro 1996 di semi final Piala Eropa. Gareth Southgate yang menjadi penendang keenam Inggris gagal menceploskan bola ke gawang Jerman yang dikawal Andreas Koepke. Southgate membuat Inggris bersedih.
***
Namun Southgate seperti sudah melupakan trauma penalti ketika menghadapi Kolombia. Inggris sepertinya terlihat lebih siap untuk menghadapi adu penalti di bawah asuhan Southgate. Bukan siap menghadapi kekalahan lagi tetapi menyiapkan diri dengan lebih baik untuk adu penalti.
Sebelum pertandingan melawan Kolombia, hal tersebut memang sudah diisyaratkan oleh penyerang muda Inggris, Marcus Rashford.
"Ini bukan masalah kebetulan. Ini soal teknik dan setiap teknik membutuhkan waktu untuk dipelajari dan disempurnakan. Ini bukan soal peluang, tapi bisa melakukannya di bawah tekanan." Â kata Rashford soal kemungkinan menghadapi babak adu penalti melawan Kolombia.
Sedangkan, Southgate juga berpendapat senada.