Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemecah Gelombang Itu Bernama Igor Akinfeev

2 Juli 2018   12:24 Diperbarui: 2 Juli 2018   12:52 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Igor Akinfeev, Pahlawan Rusia I Gambar : Eastern

Melawan Spanyol bagi Rusia seperti melawan gelombang air laut di musim angin. Dalam kondisi demikian, daerah Pantai harus segera dilindungi, karena gelombang itu lambat laun dapat menyebabkan erosi di garis pantai, yang akan mempengaruhi kehidupan di daerah pesisir.

Di bidang Teknik Sipil, untuk melawan gelombang tinggi ini dibuat konstruksi pemecah gelombang atau breakwater.  Breakwater sendiri memiliki dua jenis, Shore-connected Breakwater (Pemecah Gelombang Sambung Pantai ) dan Offshore Breakwater (Pemecah Gelombang Lepas Pantai).

Perbedaannya sederhana, Shore-connected Breakwater merupakan jenis struktur yang berhubungan langsung dengan pantai atau daratan sedangkan Offshore Breakwater adalah konstruksi breakwater yang tidak berhubungan dengan garis pantai dan dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai.

"Gelombang" yang dihadapi Rusia bernama Spanyol ini tidaklah main-main. Gelombang ini selain tinggi juga memukul keras di pesisir. Statistik pertandingan dengan begitu terang benderang menjelaskan hal tersebut.

Jumlah operan Spanyol mencapai 1.130 operan bandingkan dengan jumlah operan Rusia yang hanya berkisar 200-an operan. Penguasaan bola Spanyol mencapai 74 persen dengan 14 kali tendangan ke gawang. Sembilan diantaranya menemui sasaran.

Dalam keadaan tersebut, Rusia memang berharap agar ada breakwater yang kokoh dan rigid yang susah ditembus atau mampu menyerap energi gelombang sebelum sampai ke garis pantai atau dalam sepak bola berarti mencegah bola masuk ke gawang.

Bersyukur karena Rusia memiliki kiper bernama lengkap  Igor Vladimirovich Akinfeev. Akinfeev yang memulai debut bersama timnas Rusia sejak tahun 2004 ini membuat sejumlah penyelamatan gemilang yang membuat Spanyol menjadi frustrasi.

Berbagai peluang dari Diego Costa, Isco, Iniesta, Aspas serta peluang emas dari Rodrigo menjadi sia-sia di tangan dan kaki Akinfeev. Kiper yang sudah berusia 32 tahun ini menjadi momok yang paling disesali olh kubu Spanyol pada pertandingan itu.

Mungkin Matador Spanyol akan lebih memilih berhadapan dengan banteng daripada berhadapan dengan Akinfeev. Puncaknya adalah ketika di babak adu penalti, Akinfeev berhasil menggagalkan tendangan penalti dari Koke dan Iago Aspas dan membuat Rusia mengalahkan Spanyol. Akinfeev menjadi pahlawan Rusia.

Pria yang lahir pada 8 April 1986 ini memulai karir yuniornya bersama klub Rusia, CSKA Moskow pada tahun 1991 atau pada usia lima tahun. Di tim yunior CSKA, Akinfeev tampil apik selama lebih dari sepuluh tahun hingga akhirnya dipanggil untuk memperkuat tim senior CSKA pada usia 16 tahun di tahun 2002. 

Di tahun yang sama, Akinfeev akhirnya dipanggil tampil bersama Timnas Rusia U-21. Tampil mengesankan di level yunior, dua tahun kemudian Akinfeev mendapat kesempatan tampil di level senior. Hingga sekarang, Akinfeev terus dipercaya untuk menjadi kiper utama di timnas dengan jumlah pertandingan 110 penampilan. Karena tampil begitu lama bagi CSKA dan Timnas Rusia, Akinfeev bahkan disebut sebagai legend oleh pihak klub.

Akinfeev, legenda CSKA I Gambar : Alchetron
Akinfeev, legenda CSKA I Gambar : Alchetron
***

Sesudah pertandingan babak 16 besar melawan Spanyol, Akinfeev langsung dinobatkan sebagai man of the match, penghargaan yang pantas diterima oleh kiper bertinggi 1,88 meter tersebut. Ada dua hal yang perlu disoroti dari kemampuan Akinfeev dalam pertandigan tersebut.

Pertama, ketenangan menghadapi situasi sulit.

Sesudah ketinggalan karena gol bunuh diri pemain belakang senior Sergei Ignashevich seharusnya pemain Rusia dirundung kegugupan dan tak percaya diri. Namun Akinfeev dapat menjadi pembangkit semangat melalui ketenangannya.

Akinfeev begitu tenang bukan saja ketika diserang, namun tak jarang Akinfeev juga memulai serangan dari kakinya. AKinfeev terlihat tidak panik dalam mengoper bola ketika berada dalam pressing ketat pemain Spanyol.

Sebagai Kapten, memang seharusnya demikian, tetapi menjadi tidak mudah karena begitu banyak kiper yang gampang melakukan blunder dalam pertandingan sekelas Piala Dunia. Contoh teranyar adalah Willy Cabbalero, kiper Argentina.

Ketenangan yang membuat para pemain Rusia mau untuk terus berjuang di dalam pertandingan, tanpa lelah dan semakin percaya diri bertahan menghadapi Spanyol.

Seusai pertandingan, Kapten Spanyol, Sergio Ramos menyebut Rusia bermain untuk menunggu adu penalti, negatif. Namun jika harus memilih karena memiliki Akinfeev yang tenang, Rusia tak salah harus memilih cara tersebut.

Kedua, mampu membaca arah permainan.

Penempatan posisi dan ikut mengumpan menjadi simbol bahwa Akinfeev memang memiliki keunggulan untuk mendukung strategi defensif milik Rusia. Beberapa tendangan yang biasanya sulit diantisipasi berhasil dijinakan Akinfeev karena mampu menempatkan posisi dengan baik.

Akinfeev juga seperti bertindak sebagai dirigen di lapangan melalui umpan pendek atau panjanga dari kotak penaltinya. Ini terpaksa dilakukan, karena jarang sekali Rusia mendapat bola yang dapat dialirkan dari lini tengah. Meskipun demikia, beberapa alur serangan Rusia yang dimulai dari bawah mistar, mampu merepotkan Spanyol.

***

Di babak perempat final, Rusia akan berhadapan dengan Kroasia. Menilik permainan Kroasia yang juga ofensif, Rusia kemungkinan besar juga akan bermain dengan strategi yang sama. Bertahan dan menunggu untuk melakukan serangan balik mematikan.

Namun strategi ini memang akan tergantung penuh oleh kekuatan breakwater dalam diri pemain belakang dan tentunya sang kiper, Igor Akinfeev. Jika dapat tampil prima lagi, bukan tak mungkin Akinfeev dapat menjadi pahlawan Rusia ke babak semifinal. Mungkin juga melalui adu penalti.

Piala Dunia Rusia ini seperti menyiratkan bahwa tim yang akan berhasil hingga babak akhir adalah tim yang mampu tangguh di lini belakang dan di sektor kiper. Jika benar, kemungkinan besar Akinfeev dapat membawa Rusia melaju lebih jauh.

Kita tunggu kiprah Akinfeev selanjutnya danjangan tonton bola tanpa kacang Garuda.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun