Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas Panama, Kesetiaan Menanti Sebuah Goresan Sejarah

24 Juni 2018   22:37 Diperbarui: 26 Juni 2018   12:56 3691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramon Torres, bekas anak jalanan I Gambar : Punta

Saya ingin menjelaskan dengan memahami bahwa timnas Panama datang ke Rusia untuk sebuah sejarah dan bukan sekedar kemenangan di lapangan. Mereka bersukacita untuk hari-hari perjalanan sejarah mereka sebagai debutan di Piala Dunia ini dan bersiap merayakan sejarah lain yang tercipta.

Gol Felipe Baloy adalah gol pertama yang dihasilkan oleh Panama di Piala Dunia. Gol itu menjadi monumental karena bukan saja telah  dicatat dalam sejarah,  tetapi karena penantian yang amat panjang yaitu selama 40 tahun.

Oleh karena itu, jika bicara soal penantian, Timnas Panama adalah inspirasi. Skuad Panama diisi oleh pemain-pemain yang tak lagi muda tetapi tetap yakin bahwa suatu saat mereka akan lolos ke Piala Dunia. Pemain seperti Luis Tejada dan Blaz Perez yang telah berusia 37 tahun serta kiper Jaime Panedo (36 tahun) bersama sang Kapten, Ramon Torres (32 tahun) adalah para pemain senior yang berjuang dengan keringat dan air mata sampai di titik ini.

Ramon Torres, bekas anak jalanan I Gambar : Punta
Ramon Torres, bekas anak jalanan I Gambar : Punta
Mereka adalah para pejuang bola yang membuat sepak bola dari tidak dikenal menjadi cabang olahraga yang membanggakan. Hasilnya sesudah memastikan lolos ke Piala Dunia, pemain-pemain timnas langsung diangkat oleh Presiden Juan Carlos Varela sebagai pahlawan nasional dan menjadikan libur nasional di hari kelolosan mereka tersebut.

Perjuangan mereka juga tidak mudah menjadi pesepak bola. Mereka berasal dari kehidupan yang tidak menguntungkan karena pergolakan politik dan ketimpangan sosial di Panama. Aktivis sepak bola Panama bernama Gary Stempel menjelaskan bagaimana perjalanan para pesepak bola yang telah menjadi pahlawan nasional itu.

"Para pemain berasal dari anak-anak jalanan dan semua dari mereka punya masalah. Sebagian tak pernah kenal ayahnya. Sebagian lagi ibu mereka di penjara hingga harus melakukan dua-tiga pekerjaan selain latihan sepakbola, demi menafkahi keluarga merka," ujar Stempel.

Bahkan, soal sang Kapten, Ramon Torres, Stempel memiliki cerita tersendiri. "Dia datang dari jalanan. Kami benar-benar mengasahnya dari nol," cerita Stempel mengenai Torres. Torres sendiri adalah pemain yang meloloskan Panama ke Rusia, setelah mencetak gol kemenangan atas Kosta Rika.

Pemain Panama bukanlah siapa-siapa, apalagi dibandingkan dengan nama-nama pemain Inggris seperti Harry Kane, Raheem Sterling dan Ashley Young. Namun karena itulah, mereka patut dihormati untuk sejarah yang telah mereka gores.

***

Ketika berefleksi tentang peristiwa bersejarah ini dan orang-orang yang terlibat di dalamnya, saya lantas mengingat kutipan yang dikatakan oleh Y.B Mangunwijaya.

"Namun itu berarti bahwa telah tumbuhlah benih-benih pengakuan, bahwa yang benar-benar penting dalam sejarah justru adalah hidup sehari-hari, yang normal yang biasa, dan bukan pertama-tama kehidupan serba luar biasa dari kaum ekstravagan serba mewah tapi kosong konsumtif. Dengan kata lain, kita mulai belajar, bahwa tokoh sejarah dan pahlawan sejati harus kita temukan kembali di antara kaum rakyat biasa yang sehari-hari, yang barangkali kecil dalam harta maupun kuasa, namun besar dalam kesetiaannya demi kehidupan." --Y.B. Mangunwijaya, Impian dari Yogyakarta: Kumpulan Esai Masalah PendidikanY.B. Mangunwijaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun