Penantian Pelatih Baru Madrid dan Efek Domino Kepergian Zidane

Pria berusia 71 tahun itu beberapa kali terlihat menarik napas pendek. Beberapa kali juga ia membetulkan kaca matanya saat Zinedine Zidane mulai menjelaskan dan menyatakan pengunduran dirinya. Pria beruban itu nampak sangat sedih dengan keputusan itu. Pria itu adalah Presiden Real Madrid, Florentino Perez.

Semua orang tahu bahwa setiap ada pengunduran pasti akan ada penggantian, dan setiap kali Perez merasa  sedih, akan ada pihak atau klub lain yang perlu ketar-ketir. Real Madrid membutuhkan pelatih baru dan ketika Zidane resmi tidak melatih lagi, akan ada efek domino, khususnya dalam bursa transfer pelatih dunia.

Setelah Zidane berhasil membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions, bursa pelatih terasa akan semakin aman. Sebelumnya Arsenal setelah ditinggalkan Wenger telah resmi mendapat pengganti dalam diri Unay Emery, klub kaya Perancis, PSG juga sudah memilih Thomas Tuchel. Tak ada geliat besar kecuali Chelsea yang belum menunjuk pelatih batu.

Namun keputusan tak terduga Zidane dengan alasan menginginkan perubahan di Madrid sedikit banyak mengubah segalanya. Beberapa klub yang sibuk dalam urusan transfer pemain sekarang juga ikut untuk mencari cara untuk mempertahankan pelatih mereka dari incaran Madrid. Apalagi siapa yang tak tertarik melatih Real Madrid, klub punya kuasa serta duit banyak dengan sejarah yang besar.

Media-media mulai mengedus nama-nama yang sebelumnya sudah dirasa telah aman bersama klubnya sendiri, namun sekarang dapat berubah pikiran.  Paling tidak ada beberapa nama yang dapat dibahasmelihat ketertarikan Madrid pada mereka.

Pertama, pelatih Tottenham Hotspurs, Maurichio Pochettino. Pelatih kebangsaan Argentina berusia 46 tahun ini memang sudah lama dihubungkan dengan Real Madrid. Gaya melatih dan strateginya dianggap cocok dengan filosofi Madrid selama ini, yaitu permainan menyerang dan atraktif lewat sayap mereka.

Pochettino, calon kuat pengganti Zidane I Gambar : Kompas

Pochettino juga bukan orang baru di La Liga. Pochettino memulai karir kepelatihannya pada tahun 2009 dengan menukangi Espanyol sebelum berpindah ke Inggris pada tahun 2013 dengan membesut Southampton dan akhirnya melatih Hotspurs mulai tahun 2014.

Di Hotspurs, Pochettino sudah menandatangani kontrak jangka panjang dengan proyek besar bersama presiden Hotspurs, Daniel Levy hingga tahun 2023. Namun di sepak bola tak ada sesuatu yang abadi apalagi statis. Beberapa waktu sesudah Zidane resmi mengundurkan diri, dengan percaya diri Pochettino mengatakan bahwa jika Real Madrid memanggil, maka dia patut mendengarkan. Efek domino yang tentu sangat tak diinginkan oleh Levy dan penggemar klub berjuluk The Lilywhites ini.

Namun Madrid tak akan mudah mendapatkan Pochettino, yaitu soal persoalan biaya karena sudah ada kontrak jangka panjang di Hotspurs. Dikabarkan Madrid perlu hingga 50 juta poundsterling untuk meminang Pochettino. Sangat mahal? Jikalau soal uang, sepertinya tak ada masalah bagi Madrid.

Kedua, pelatih Liverpool, Juergen Klopp.  Nama Klopp serta merta perlu disebutkan karena musim ini Klopp mampu membawa Liverpool berprestasi. Setelah memastikan berlaga di Liga Champions musim depan, Klopp juga mampu membawa The Reds melaju ke final Liga Champions, meski harus takluk dari Madrid.

Ada peluang bagi Klopp melatih MAdrid I Gambar : Gofolm

Seperti Pochettino, Klopp juga mengusung sepak bola menyerang yang dianggap mampu diadaptasi dengan mudah di Madrid. Pelatih Jerman berusia 50 tahun ini juga memiliki pendekatan personal yang hebat pada para pemain, sehingga para pemain bintang Madrid akan nyaman dengannya. Apalagi jika Madrid jadi meminang Mohammed Salah maka akan menjadi sempurna.