Menyedihkan. Karena sebaliknya di bench Madrid setelah Bale dimasukan masih ada Assensio ( yang dimasukan di akhir pertandingan) dan Vasquez yang memang tak diberikan kesempatan bermain. Kedalaman skuad Madrid lebih siap dari Liverpool untuk menghadapi pertandingan final.
Mengapa Klopp terkesan lebih kaku dan tidak merubah strategi. Inilah perbedaannya, Zidane itu memiliki pengalaman bermain yang juga belajar dari pelatih yang beragam, khususnya Italia. Sebagai mantan pemain Juventus, Zidane tahu bahwa Italia itu sangat taktikal. Dalam satu pertandingan, pelatih Italia dapat memainkan 3 formasi secara bergantian sesuai kebutuhan.
Berbeda dengan Klopp. Klopp tidak terbiasa mengganti formasi apalagi dalam situasi tertekan. Dalam kalimat lain, Klopp lebih kaku dan Zidane lebih fleksibel. Ini menjadi keunggulan dari Zidane dan itu terlihat dari pertandingan yang dilaluinya. Contohnya, Isco yang jarang dimainkan di reguler  tetapi ketika dibutuhkan dalam pertandingan final untuk menyukseskan 4-4-2 atau kreasi dari lini tengah, Isco dimainkan Zidane.
Kembali ke pertanyaan, bagaimana jika Salah tetap berada di lapangan? Jika skor 0-0 hingga akhir babak pertama dan Madrid terus ditekan, Zidane dipercaya akan merubah formasi. Zidane mungkin akan memasukan Nacho menggantikan Benzema dan membuat Marcelo menjadi gelandang sayap. Ini pernah dilakukan oleh Zidane dan ini mirip dengan yang dilakukan Di Fransesco ketika berhasil mematikan Salah di Olimpico.
Artinya, kepintaran untuk memainkan strategi yang fleksibel didukung kedalaman skuad yang mumpuni menjadi faktor yang sangat vital. Itu semua terlihat jelas dengan Mohamed Salah masih di lapangan atau tidak. Sehingga bagi saya, Zidane dengan Madrid masih pantas untuk juara dan Liverpool harus memperbaiki hal ini, jika ingin lebih baik lagi musim depan. Â
Terakhir, doa saya, masih dapat menyaksikan Salah di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI