Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menunggu Geliat Pertarungan Marcelo dan Mohamed Salah

24 Mei 2018   18:24 Diperbarui: 24 Mei 2018   19:17 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aboutrika mengatakan bahwa Salah sangat merepotkan Marcelo. Bahkan salah satu gol dicetak Salah memanfaatkan kelengahan dari Marcelo, meski akhirnya timnas Mesir harus mengakui keunggulan Brasil 2-3 dalam pertandingan tersebut.

Saya sempat menonton cuplikan pertandingan tersebut di Youtube. Kesimpulan saya bukan Marcelo saja yang kewalahan mengawal Salah, namun Salah pun tak jarang harus jauh turun ke belakang untuk menghambat Marcelo untuk masuk kek kotak penalti . Kedua pemain jelas saling merepotkan satu sama lain.

Hal yang sama kembali terjadi dalam laga Liga Champions musim 2015/16 saat babak 16 besar. Los Blancos unggul atas AS Roma dengan aggregat empat gol tanpa balas, namun sama seperti kisah di atas, Marcelo juga dibuat kerepotan saat harus head to head dengan Salah.

Melihat sisi ini akan menjadi sisi yang paling diekspos oleh kedua tim, maka kita perlu melihat pendekatan kedua klub terkhususnya pada sektor ini. Real Madrid jelas telah berpengalaman meredam sayap-sayap cepat milik klub lawan dalam perjalanan perempat final dean semi final. Sebut saja Douglas Costa (Juventus) dan Frank Ribery (Bayern).

Zinedine Zidane dengan cerdik biasanya mendorong salah satu dari Toni Kroos atau Luca Modric dari lini tengah  untuk secara bergantian mendukung atau membantu Marcelo di sisi tersebut jika bermain dengan skema 4-4-2. 

Costa (Juventus) sering kesulitan melewati penjagaan berganda seperti barikade yang sulit ditembus ini. Bahkan sesekali Marcelo dapat mencari peluang untuk ikut membangun serangan bahkan mencetak gol.

Sedangkan kala melawan Bayern, dengan jenius  Modric dapat dirubah perannya sebagai bek kanan oleh Zidane saat Real Madrid keteteran mengatasi kecepatan Frank Ribery. Hasilnya? Ribery dapat dibatasi dan Madrid lolos dari Bayern.

Apakah ini berarti Salah akan dengan mudah diredam? Tunggu dulu. Meski jarang merubah formasi pakem 4-3-2 ala Jurgen Klopp namun ketiga trisula mereka, Firmino, Mane dan Salah itu seperti menangkap belut di air keruh. 

Ketiga pemain ini teramat licin bergerak sulit dikawal dan juga saling bertukar posisi. Mo Salah kadang-kadang di kiri dan kadang-kadang sudah di tengah atau di kiri. Inilah yang tentunya akan merepotkan para pemain Real Madrid.

Pertanyaan dan beberapa jawaban ini belum mampu membuat saya akhirnya dapat yakin memilih salah satu yang unggul. Marcelo tetap berbahaya dan Salah juga tak gampang diduga. Ini berarti bahwa geliat pertarungan di sisi kiri Real Madrid itu adalah kunci penting dari laga final tersebut.  Ah, menarik.

Referensi : 1 I 2 I 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun