Jika asumsi ini benar maka Buffon akan memilih salah satu klub besar yang saya sebutkan di atas dengan pilihannya adalah klub yang berpeluang besar untuk menjuarai Liga Champions musim depan. Buffon bukanlah pribadi yang berpindah klub demi mengejar uang, sehingga rasanya bermain di PSG bukan pilihan yang disukainya.
Tetapi Buffon tetaplah Buffon, dia bukan pribadi yang mudah ditebak jika bicara soal loyalitas dan sebuah keputusan. Ketika Juventus harus terdegradasi di Seri B karena skandal Calciopoli dan banyak pemain bintang berpindah ke klub lain, Buffon masih teguh membela Juventus. Bahkan terakhir, harian asal Inggris The Sun memberitakan bahwa Buffon adalah kiper yang paling diinginkan Sir Alex Ferguson saat masih menjadi pelatih, namun dia tetap setia dengan Juventus.
Akhirnya, tak ada satupun yang tahu pasti tentang rencana Buffon setelah laga akhir pekan besok melawan Verona. Ah.., lupakan hal itu sementara! Mari kita nikmati laga melawan Verona yang tentunya akan menjadi laga emosional bagi Buffon dan Juventus.
Besok, Allianz Arena Turin dipercaya akan berubah dengan dipenuhi dengan tulisan terimakasih sekaligus perpisahan bagi pemain kharismatik ini. Pemain yang selalu memeluk pemain lawan sebelum pertandingan dan sesudah pertandingan dengan kehangatan dan senyuman bersahabatnya.
Pemain yang selalu meyakinkan pemain lain di Juventus bahwa mereka mampu menatap hari esok meski gagal hari ini. Pemain yang besok akan mengangkat tangan menyapa seisi stadion, mengucap terima kasih untuk 17 tahun yang luar biasa. Selebihnya hormati apapun keputusan pemain yang paling dihormati di Juventus ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H