Â
Ada orang yang mengatakan bahwa saat yang paling bahagia bagi dirinya adalah ketika menikmati atau memandangi saat-saat matahari terbenam, Sunset. Kebahagiaan yang dimaksud bisa saja berhubungan dengan mengagumi karya Tuhan dan juga mensyukuri bahwa satu hari telah terlewati.
Ada lagi orang yang mengatakan bahwa saat yang paling bahagia adalah saat dimana bisa bercengkrama, bincang-bincang dengan orang terkasih, anggota keluarga, pacar atau juga sohib di kantor. Hal ini berkaitan dengan berbagi, berbagi kasih atau berbagi unek-unek, ketika itu dilakukan, rasanya plong dan senang.
Dan yang terakhir, ada orang yang mengatakan bahwa kebahagian itu didapat ketika sedang menikmati kopi/Teh panas di waktu sore ditemani dengan roti atau pisang goreng. Wah, nikmat. Rasa capek seharian itu tiba-tiba bisa hilang. Ini bisa berkaitan dengan lidah dan perut. Saya menyebutnya dengan kalimat sederhana, perut sejahtera pikiran sejahtera. Haha.
Kafe ini terletak  dekat dengan kawasan pelabuhan Tenau, pelabuhan besar tempat bersauh kapal untuk transportasi maupun kapal barang. Jika dari Tenau, kita hanya butuh waktu 5 sampai 10 menit untuk sampai ke kafe ini.
Sebenarnya, Sunset yang terlihat dari kafe ini tidaklah langsung menyentuh  bibir  laut namun matahari akan tenggelam di balik pulau kecil bernama Pulau Semau. Meski begitu, pemandangan Sunsettetaplah eksotis mempesona.
Jikalau ada sedikit awan, maka Matahari akan tampak seperti malu-malu turun di antara pulau dan awan tersebut. Namun, tetap akan memberi rona jingga yang tak pernah sama setiap harinya di langit ketika matahari sudah paripurna tenggelam. Indah.
Jangan lupa untuk mempersiapkan memori handphone dan kamera tang cukup, karena terlalu banyak spot yang menarik untuk diabadikan, mulai dari sunset, laut, pelabuhan, hingga perahu-perahu kecil yang tertambat tenang di sore hari.