"Sport has the power to change the world. It has the power to inspire. It has the power to unite people in a way that little else does. It speaks to youth in a language they understand. Sport can create hope, where once there was only despair." - Nelson Mandela
Kutipan di atas diucapkan Nelson Mandela pada pidatonya pada tanggal 25 Mei Tahun 2000 di seremoni pertama Laureus Award yang diadakan di Monte Carlo, Monaco. Sebagai patron dari acara ini, Mandela menegaskan seperti apa dan tujuan dari penghargaan ini.
Di bawah naungan Yayasan Laureus, Laureus Award memang bukan sebuah penghargaan olah raga biasa karena yayasan ini juga sangat concern terhadap kemiskinan, tunawisma, korban perang, kekerasan remaja, penyalahgunaan narkoba, diskriminasi dan AIDS.
Seperti kata Mandela, olah raga mempunyai kekuatan untuk merubah dunia, menginspirasi, mempersatukan perbedaan dan memberikan harapan dalam dunia yang semakin hari kehilangan nilai-nilai tersebut.
Pada pergelaran ke-18 tahun ini, Laureus Award kembali hadir di Monaco dengan host aktor Benedict Cumberbatch.
Petenis asal Swiss, Roger Federer menjadi bintang tahun ini. Federer yang bangkit setelah lama dibekap cedera lutut dan punggung hingga tampil gemilang dengan meraih 7 titel juara pada tahun 2017 menunjukan pencapaian yang luar biasa.
Bagi Federer usia terlihat hanyalah sebuah angka. Di usia yang tak lagi muda, Federer masih tampil sangat kompetitif diantara petenis-petenis yang jauh lebih muda darinya. Â Puncaknya adalah ketika Federer yang saat ini berusia 36 tahun 6 bulan dicatat sebagai petenis paling tua yang menyandang peringkat kesatu dunia.
"Ini adalah saat yang sangat istimewa bagi saya. Semua orang tahu betapa saya menghargai Laureus Awards, jadi bisa memenangkan trofi yang lain pasti rasanya luar biasa," ujar Federer singkat, setelah menerima dua penghargaan sekaligus yaitu Sportsman of the Year dan Comeback of the Year.
Federer menginspirasi bahwa tidak ada titik berhenti untuk tetap berjuang, tidak ada alasan tentang usia atau juga dihalangi oleh hambatan seperti cedera sekalipun. Bangkit dari situasi tersebut bukanlah sebuah kemustahilan untuk orang yang mau berjuang.
Selain penghargaan yang diterima oleh Federer, penghargaan yang diterima oleh Fransesco Totti juga menyita perhatian. Legenda AS Roma itu meraih penghargaan Exceptional Achievement Award atau kategori pencapaian prestasi luar biasa.