Semesta rayakan sebuah peristiwa alam  sangat menarik bernama Hujan Meteor Geminid. Begitulah  pesan yang terbaca ketika saya membuka halaman Facebook pagi ini. Diperkirakan malam nanti, langit akan menunjukkan atraksi menarik berupa kilatan-kilatan cahaya yang pastinya akan semakin memperindah langit.
Berdasarkan rilis International Meteor Organization, perkiraan puncak pertunjukkan di langit malam terjadi antara tanggal 12-14 Desember 2017. Hujan Meteor Geminid akan  menjadi salah satu hujan meteor yang kuat  dan menarik. Namun, Geminid bukanlah tergolong peristiwa yang langka, apabila dibandingkan dengan fenomena sejenis yang biasanya terjadi dalam rentang puluhan hingga ratusan tahun.  Geminid terjadi dan dapat terlihat setiap tahun.
Fenomena alam ini akan semakin kuat dan terlihat jelas dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya adalah gravitasi Jupiter yang diperkirakan akan mendorong puing-puing itu semakin mendekat ke atmosfer bumi.

Ketika mereka bersinggungan, tunggu waktu saja, salah satunya akan terbakar, mencari perhatian dan pastinya menjadi tontonan menarik.
Mengingat bagaimana bumi dan asteroid bersinggungan memainkan peranan dalam kilatan cahaya hujan meteor Geminid, saya langsung teringat akan rivalitas Mourinho dan Pep Guardiola. Terbaru, rivalitas ini terjadi ketika derby Manchester United (MU) Â bertemu dengan Manchester City di Old Trafford. Dalam laga ini, MU harus menyerah 1 -2 dari City.
Tetapi cerita itu tidak berhenti dalam 90 menit di lapangan hijau. Di ruang ganti, kedua tim bersinggungan dan menurut media terjadi konfrontasi fisik. Selebrasi yang dilakukan oleh City dikamar ganti mereka digebrak Mourinho. Selebrasi City dianggap terlalu berlebihan oleh Mourinho. Makian Mourinho dalam bahasa Portugal, direspon keras oleh pemain City, khususnya kiper City, Ederson.
Pemain, staf dari kedua tim akhirnya ikut terlibat dalam tensi tinggi. Asisten Guardiola, Mikel Arteta bahkan harus terkena lemparan botol hingga mengalami sedikit luka di bagian wajah. Kilatan cahaya perseteruan itu terlihat kuat apalagi media ikut mengeksplorasi dengan kronologis detail. Meski konfirmasi resmi dari kedua klub maupun FA belum ada namun singgungan itu terlihat jelas.
"Percayalah, kami berpelukan, kami berjingkrak karena kami merasa bahagia," ujar Guardiola berkomentar tentang alasan utama kekisruhan adalah karena selebrasi kemenangan mereka dianggap terlalu berlebihan. "Di mana-mana seperti itu, di sini, di Spanyol, di Jerman, tim akan bahagia ketika memenangkan laga derby," tambah Guardiola.
Guardiola boleh menyanggah, namun saksi mata berkata lain. "Mereka berselebrasi seperti sudah memenangkan Premier League," ujar saksi mata yang tidak mau dikonfirmasi namanya. Pantas saja Mou akan tersinggung, The Special One merasa sudah dilangkahi, jika tidak bisa dibilang dilecehkan.
